Menu


Deretan Negara yang Kecam Pembakaran Al-Qur’an di Swedia, Bagaimana Indonesia?

Deretan Negara yang Kecam Pembakaran Al-Qur’an di Swedia, Bagaimana Indonesia?

Kredit Foto: AP/Khalil Hamra

Konten Jatim, Jakarta -

Aksi pembakaran Al-Qur’an dalam demonstrasi protes North Atlantic Treaty Organization (NATO) dan Turki di Kota Stockholm, Swedia, dikecam berbagai negara. Hal ini bahkan membuat hubungan Swedia-Turki memanas dan makin jauhnya jalan Swedia dan Finlandia untuk bergabung dengan NATO.

Selain disebut sebagai “tindakan yang sangat tidak sopan” oleh Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson, aksi ini juga dikecam Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang menegaskan untuk tak mengharapkan dukungannya soal Swedia masuk aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara itu.

"Jelas bahwa mereka yang menyebabkan aib seperti itu di depan kedutaan besar negara kita tidak dapat lagi mengharapkan kebaikan dari kita terkait permohonan mereka untuk menjadi anggota NATO," tambahnya.

Baca Juga: 4 Fakta Pembakaran Al-Qur’an di Swedia yang Dikecam: Ternyata Tak Cuma Sekali Meski Diprotes

Selain Swedia sendiri dan Turki, beberapa negara juga turut mengutuk aksi rasis dari politisi anti-imigran sekaligus pemimpin partai Stram Kurs (Garis Keras) sayap kanan Denmark, Rasmus Paludan ini.

Berikut daftarnya:

Arab Saudi

Tindakan pembakaran itu dikecam keras Parlemen Arab. Menurut Republika, kerajaan menekankan penolakan total terhadap tindakan tercela tersebut. Masyarakat internasional pun diminta memikul tanggung jawabnya dan mengkriminalisasi tindakan yang tak bisa diterima ini, seperti tertulis dalam pernyataan.

Baca Juga: Mengutip Alquran, Amien Rais: Firaun Membangun Kesatuan Elite untuk Melestarikan Kekuasaan yang Zalim

Mengutip Saudi Press Agency, Parlemen Arab juga menyerukan pemberlakuan hukum internasional yang mengkriminalisasi penghinaan terhadap kesucian agama serta menegaskan perlunya menyebarkan nilai-nilai toleransi dan hidup berdampingan.

Kuwait

Pemerintah Kuwait juga mengecap tindakan pembakaran oleh Paludan di Swedia. Menurut Menteri Luar Negeri Kuwait Sheikh Salem Abdullah Al-Jaber lewat pernyataan yang dikutip kantor berita Kuwait, KUNA, peristiwa itu menyakiti perasaan umat Islam di seluruh dunia sekaligus menjadi provokasi serius.

Menlu pun mendesak komunitas internasional untuk memikul tanggung jawab dengan menghentikan tindakan semacam itu dan mengecam segala bentuk kebencian dan ekstremisme, sampai mengadili para pelaku.

Indonesia

Tanah Air pun turut mengecam tindakan politisi Paludan yang membakar kitab suci umat Muslim itu dan menyebutnya sebagai penistaan yang melukai dan menodai toleransi beragama.

Baca Juga: Sejahat-jahatnya Firaun, Allah Tidak Pernah Sebutkan Nama Aslinya di Alquran

"Tindakan penistaan terhadap kitab suci telah melukai dan menodai toleransi beragama. Kebebasan berekspresi harus dilakukan secara bertanggung jawab," tulis Kementerian Luar Negeri RI.

Gereja Ortodoks Rusia

Pembakaran Al-Qur’an di Swedia dilabeli sebagai bentuk vandalisme yang tak bisa diterima menurut Gereja Ortodoks di Rusia. Kepala Departemen Sinode untuk Hubungan Gereja dengan Masyarakat dan Media Patriarkat Moskow Vladimir Legoyda mengungkap langsung hal itu.

Baca Juga: Pertimbangkan Khofifah Jadi Cawapres Anies, Begini Penjelasan Nasdem

"Pembakaran Alquran di dekat kedutaan Turki di Swedia adalah tindakan vandalisme yang tidak dapat diterima," ujarnya seperti dikutip dari kantor berita TASS.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO



Berita Terkait