Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meresmikan Sekretariat Bersama (Sekber) Gerindra - PKB di kawasan Menteng, Jakarta Pusat guna menguatkan rencana koalisi mereka dalam Pilpres 2024.
Dengan pembentukan Sekber tersebut, maka hampir bisa dipastikan bahwa koalisi yang bernama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (Koalisi KIR) tersebut akan mengusung Prabowo sebagai Calon Presiden (Capres) dan Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres. Keduanya adalah Ketua Umum dari masing-masing partai.
Baca Juga: Koalisi Gerindra-PKB Dinilai Kurang Antusias dan Stagnan, Lalu Kenapa?
Baik para pengurus Gerindra maupun PKB yang dimintai pendapat pada umumnya menyampaikan bahwa diusungnya Prabowo sebagai Capres dan Cak Imin sebagai Cawapres boleh dikatakan sudah merupakan kesepakatan yang hampir final. Tahap finalnya adalah ketika kedua sosok ini diumumkan sebagai Paslon Koalisi KIR kepada publik pada bulan Februari atau paling lambat Maret nanti.
Ditetapkannya Prabowo sebagai capres oleh Koalisi KIR praktis menutup peluang kader Gerindra yang lain, seperti Sandiaga Uno yang juga menjabat Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, untuk menjadi capres atau cawapres dalam Pilpres 2024.
Sehubungan dengan perkembangan Koalisi Gerindra - PKB itu, Fungsionaris PPP DKI Jakarta, Erwin A. Chairansyah, menilai, akan kurang elok jika Sandiaga menjadi capres atau cawapres dari PPP yang jadi bagian dari KIR.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan