Menu


Bakal Dialami Gibran, Pengamat Sebut Ciri Khas Karier Politik Jokowi ‘Lompat-lompat’

Bakal Dialami Gibran, Pengamat Sebut Ciri Khas Karier Politik Jokowi ‘Lompat-lompat’

Kredit Foto: Antara/Hanni Sofia

Konten Jatim, Surabaya -

Gibran Rakabuming Raka disebut akan maju dalam kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024. Hal ini pertama kali disampaikan oleh Sekretis Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan (PDIP) DKI Jakarta, Gembong Warsono.

Terkait hal itu, pengamat politik Rocky Gerung menilai jejak Presiden Joko Widodo atau Jokowi bakal menurun ke putranya. Jejak politik yang dimaksud oleh Rocky adalah ciri khas politik ‘lompat-lompat’ ala Jokowi.

Baca Juga: Sekber Jadi Bukti Koalisi PKB-Gerindra Lebih Serius dari KIB dan Koalisi Perubahan

“Problem pak jokowi adalah lompat-lompat, dan nggak mateng lalu jadi presiden, karena tetap, pemilihan kan ada stagingnya, lain kalau ada situasi yang tiba-tiba muncul dan dicari orang ternyata nggakpapa orang itu dikader secara cepat-cepat,” ujar Rocky dikutip dari kanal YouTube Rocky Gerung Official, Rabu (25/1/2023).

Hal itu, kata Rocky, menandakan bahwa faser persiapan politik dan kaderisasi pemimpin di Indonesia masih jauh dari kata matang.

Rocky lantas menyebut perubahan sistem pemerintahan Indonesia terjadi karena kecelakaan, bukan murni matang dan disiapkan jauh hari.

“Kita sudah mengalami satu fase di mana persiapan politik itu nggak ada, kaderisasi itu nggak ada, semua sistem perubahan pemerintahan itu kan sebetulnya karena kecelakaan,” kata Rocky.

Rocky kemudian melempar contoh dari jejak pemimpin negara sejak era Gus Dur yang terus berlanjut hingga Jokowi. Dari semua itu, menurut Rocky, dipenuhi dengan situasi yang tiba-tiba.

Baca Juga: Anies Dituding Pengkhianat Gegara Bahas Proyek IKN, Ade Armando: Ayo, Gunakan Akal Sehat

“Dimulai dari Gus Dur ke Ibu Mega, dari Bu Mega ke SBYjuga diem-diem bikin pemerintahan tandingan tanpa sepengetahuan ibu mega, jadi timbul kejengkelan,” ungkapnya.

“Dari SBY ke Jokowi juga jokowi tiba-tiba melompat-lompat lalu ada di istana, jadi yang kita sebut kaderisasi sebetulnya nggak ada,” lanjutnya.

Karena itu, Rocky berujar, seharusnya Gibran bisa belajar dari sejarah politik Indonesia. Sehingga, sebelum memutuskan terjun ke lingkup yang lebih luas, ia benar-benar terbekali dengan pengetahuan politik yang mumpuni.

Baca Juga: Gibran Rakabuming Siap Maju Pilgub DKI, Bukti Keinginan Jokowi Pertahankan Rezim

“Orang seperti Gibran seharusnya musti baca, jejak sejarah politik Indonesia, supaya dia matangkan dirinya,” ujar Rocky.

“Demikian juga mungkin AHY, Anies lebih gampang kita baca karena ada records aktivisnya, akademisnya, tapi di daerah saya perhatikan banyak juga sebetulnya yang merasa kok suara itu muter-muter di jakarta aja,” pungkasnya.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024