Pengamat politik, Refly Harun menyoroti kabar soal Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang menyatakan siap maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024 mendatang.
Diketahui sebelumnya, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu tak menutup kemungkinan untuk berkontestasi di Pilgub DKI Jakarta atau Jawa Tengah (Jateng).
Refly lantas menyoroti Jokowi yang dinilainya tengah membangun dinasti politik melalui keluarganya itu.
Baca Juga: Gibran Akui Siap Maju di Pilgub 2024, Pengamat Sebut Jokowi Tengah Bangun Dinasti Politik
Menurutnya, Jokowi membangun dinasti politik melalui anak sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, dan menantunya, Bobby Nasution.
Refly lantas membeberkan skenario yang mungkin dipakai Jokowi untuk bisa melanggengkan dinastinya.
Menurutnya, Jokowi bakal mendorong Bobby untuk menjadi calon gubernur (cagub) di Sumatera Utara (Sumut) untuk melawan Edy Rahmayadi.
Jika hal itu tak dapat terlaksana, Bobby bakal dipasangkan sebagai wakil gubernur dari Edy.
Dengan begitu, usai Edy lengser setelah dua periode menjabat, suami dari Kahiyang Ayu itu diharapkan bakal terpilih menjadi gubernur Sumut selanjutnya.
"Jadi skenarionya, Bobby Nasution akan didorong ke Sumatera Utara melawan Edy Rahmayadi, tapi kalau tak bisa melawan maka akan dipasangkan. Jadi Bobby akan menjadi wakil gubernur dari Edy rahmayadi dan diharapkan setelah itu akan jadi gubernur. Karena Edy Rahmahayadi akan masuk pada periode kedua dan tidak bisa lagi nyalon untuk periode ketiga," ujarnya dalam kanal YouTube Refly Harun, dikutip Konten Jatim pada Rabu (25/1/2023).
Sementara itu, Gibran, kata Refly, bakal didorong maju di Pilgub DKI, dan semua kekuatan politik bakal mengendorsenya.
Refly menyebut, bahwa skenario yang dijalankan bakal serupa dengan yang dilakukan di Solo kemarin, yakni akan dihadapkan dengan calon yang lemah untuk menjadi lawannya.
Baca Juga: Bertemu Prabowo, Gibran Rakabuming Akui Ada Bahasan Pilgub 2024
"Sementara Gibran akan mencari peruntungan di Jakarta, dengan harapan semua kekuatan politik mengendorse dia dan hanya melawan satu pasangan calon saja seperti di Solo kemarin. Ya bisa menang kalau begitu. Jadi semua kekuatan politik itu berada di belakang Jokowi mengendorse Gibran dan dilawankan dengan calon yang kira-kira calonnya bukan calon yang kuat-kuat amat. Itu kalau semua parpol berhasil diborong," tandasnya.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO