Menu


Loyalis Ganjar Sebut 5 Tahun Anies di DKI Jakarta Justru Bikin Rakyat Jadi ‘Korban’

Loyalis Ganjar Sebut 5 Tahun Anies di DKI Jakarta Justru Bikin Rakyat Jadi ‘Korban’

Kredit Foto: ROL/Havid Al Vizki

Konten Jatim, Surabaya -

Rudi S Kamri menyebut masa jabatan Anies Baswedan yang berlangsung selama lima tahun bukannya mencetak kemajuan justru menimbulkan korban. Hal itu diucapkannya usai proyek sodetan Ciliwung perintah Jokowi hampir rampung digarap Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.

Rudi mengatakan, mangkraknya proyek sodetan Ciliwung di era Anies menandakan adanya pembangkangan dari bakal Capres itu. Padahal, Jakarta sedang dilanda banjir.

Baca Juga: Proyek Sodetan Ciliwung Mangkrak 6 Tahun, Pegiat Medsos: Korban Berjatuhan Selama Masa Itu

“Bahwa gubernur itu adalah wakil pemerintah pusat di daerah, tapi kenyataannya, karena merasa diberi langsung oleh rakyat, apalagi, partai pengusungnya berbeda dengan presiden, gubernur sering melakukan pembangkangan,” ujar Rudi dikutip dari Kanal Anak Bangsa, Kamis (26/1/2023).

“Ini yang ditunjukkan Anies selama lima tahun, dan yang menjadi korban siapa? kita, rakyat Jakarta,” lanjutnya.

Karena itu, Rudi mengusulkan supaya gubernur sebaiknya ditunjuk oleh presiden saja, bukan melalui mekanisme pemilihan umum (Pemilu).

Hal itu dilakukan untuk menghindari adanya pembangkangan gubernur terhadap kebijakan pemerintah pusat. Apalagi, mengingat pemerintah daerah merupakan kepanjangan tangan dari pemerintah pusat.

Baca Juga: NasDem Ancam Koalisi Bubar, PKS: Kami Optimis, Tinggal Selangkah Lagi

“Saya pernah mengusulkan, kalau kita berbicara otonomi daerah kita berbasis di kabupaten/kota, selayaknya, gubernur itu ditunjuk saja oleh presiden, agar memastikan semua keputusan presiden dilaksanakan dengan cermat dan langsung oleh gubernur yang bersangkutan,” ujarnya.

“Sebagai contoh negara di Thailand, itu gubernurnya dipilih oleh pemerintah pusat, tapi bupati atau walikota dipilih oleh rakyat,” sambungnya.

Atas mekanisme tersebut, Rudi berharap tak ada lagi gubernur yang melangkahi utusan presiden sebagai pemimpin negara. Sehingga, dalam pelaksaan tugas, tak ditemui lagi kebijakan yang ngalor-ngidul.

Baca Juga: Proyek Sodetan Ciliwung Mangkrak 6 Tahun, Pegiat Medsos: Korban Berjatuhan Selama Masa Itu

“Saya mengusulkan hal itu, supaya apa? seperti kasus Jakarta ini, gubernurnya membangkang, yang menjadi korban rakyat,” ujarnya.

“Contoh-contoh ini akan terjadi lagi kalau ada arogansi gubernur yang merasa langsung dipilih rakyat dan mencoba bargaining membangkang pemerintah pusat,” pungkas Rudi.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan



Berita Terkait