Menu


Pakar Sebut Kaesang Sebaiknya Terjun Politik Tahun 2029

Pakar Sebut Kaesang Sebaiknya Terjun Politik Tahun 2029

Kredit Foto: Instagram.com/@kaesangp

Konten Jatim, Jakarta -

Pakar politik menilai, langkah putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep yang ingin terjun ke dunia politik tidak terlalu tepat untuk saat ini.

"Tentu akan lebih tepat ketika menunggu Pak Jokowi selesai (selesai menjabat sebagai Presiden RI)," kata pakar politik dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Abdul Hakim, Jumat (27/1/2023).

Baca Juga: Kasak-kusuk Kaesang Terjun ke Politik dan Gibran Maju Pilgub, Pengamat: Jokowi Ketagihan Kekuasaan

Ia menyarankan, agar Kaesang lebih tepat untuk maju eksekutif pada tahun 2029 bukan tahun 2024 nanti karena saat itu Jokowi baru saja selesai menjabat sebagai Presiden RI.

"Memang tahun 2024 Pak Jokowi sudah selesai, tapi kan masih aktif. Beliau saat itu baru saja selesai jadi presiden. Pengaruh politik masih sangat kuat karena rekam jejak sebagai presiden," kata dia.

Terlebih, ujarnya, tingkat kepercayaan publik terhadap Presiden Jokowi sangat tinggi. Berdasarkan survei dari LSI tingkat kepercayaan publik kepada Presiden Joko Widodo sangat tinggi, yakni 76 persen.

Dengan data tersebut, kata dia, artinya Jokowi memiliki pengaruh kuat terhadap politik elektoral di Indonesia.

"Ini pasti akan merembet ke orang-orang dekatnya, termasuk kerabat dekat, anak-anak beliau. Terbukti pada Gibran dan Bobby. Bahkan Gibran, dilihat satu periode belum selesai, elektabilitasnya di Jateng sudah sedemikian tinggi," ujar dia, dikutip dari Antara.

Menurut dia, terkait dengan majunya Kaesang sebagai eksekutif harus dipertimbangkan secara matang. Bahkan, jika diperlukan maka Kaesang bisa memulainya dengan masuk partai politik terlebih dahulu.

Baca Juga: Wali Kota Solo Kaesang, Bobby Gubernur Sumut, Gibran Antara Jateng atau DKI, Bebas

"Sah-sah saja (masuk partai politik), yang jadi problem ketika Mas Kaesang masuk ke eksekutif atau legislatif, ada oversuplai kekuasaan dari keluarga presiden. Banyak political power di sana," katanya.

Namun jika menjadi anggota partai politik, katanya, maka akan bagus untuk kaderisasi.

"Tapi kalau memegang kekuasaan di legislatif atau eksekutif saya kira itu problematik," pungkasnya.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Suara.com.