Menu


Swedia Ngeri Warganya Di Turki Diamuk Massa Gegara Pembakaran Al-Qur'an di Stockholm

Swedia Ngeri Warganya Di Turki Diamuk Massa Gegara Pembakaran Al-Qur'an di Stockholm

Kredit Foto: Fredrik SANDBERG / Kantor Berita TT / AFP

Konten Jatim, Jakarta -

Pemerintah Swedia khawatir adanya balas dendam kepada warganya di Turki pasca kelompok sayap kanan melakukan pembakaran Al-Qur'an di Stockholm pekan lalu.

Pekan lalu Turki menangguhkan pembicaraan dengan Swedia dan Finlandia mengenai permohonan mereka untuk bergabung dengan NATO setelah protes di mana Rasmus Paludan, pemimpin partai politik sayap kanan Denmark Garis Keras, membakar salinan Al-Qur'an di luar kedutaan Turki di Stockholm.

Baca Juga: Kemlu RI Mengutuk Aksi Pembakaran Alquran di Swedia

Tindakan Paludan telah menyebabkan demonstrasi di sejumlah negara Muslim dan juga di Turki.

"Orang Swedia di Turki diminta untuk tetap mengikuti perkembangan acara dan untuk menghindari pertemuan besar dan demonstrasi," kata kementerian luar negeri di halaman nasihatnya untuk orang Swedia di luar negeri.

"Demonstrasi lanjutan dapat terjadi di luar kedutaan di Ankara dan konsulat jenderal di Istanbul dalam beberapa hari mendatang." Setelah protes Paludan, Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson mengatakan dia mendukung kebebasan berbicara.

"Tapi yang legal belum tentu pantas. Membakar buku-buku yang dianggap suci bagi banyak orang adalah tindakan yang sangat tidak sopan," kata Kristersson di Twitter.

Baca Juga: Deretan Negara yang Kecam Pembakaran Al-Qur’an di Swedia, Bagaimana Indonesia?

Swedia dan Finlandia mendaftar tahun lalu untuk bergabung dengan NATO setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan JPNN.



Berita Terkait