Menu


dr. Zaidul Akbar: Menikah Tidak Sekufu Bisa Merusak Jiwa

dr. Zaidul Akbar: Menikah Tidak Sekufu Bisa Merusak Jiwa

Kredit Foto: YouTube/dr. Zaidul Akbar Official

Konten Jatim, Jakarta -

Pendakwah dr. Zaidul Akbar menyebut bahwa menikah dengan pasangan sekufu itu sangat penting.

Sekufu bermakna pasangan memiliki kesepadanan dan kesetaraan dari segi agama, kedudukan, pendidikan, kekayaan, dan yang lainnya.

Menikah dengan yang tak sekufu, kata dr. Zaidul, bisa menyebabkan rusaknya jiwa dan raga.

Baca Juga: dr. Zaidul Akbar Ungkap Pentingnya Menikah dengan Pasangan yang Sekufu

dr. Zaidul memberikan satu contoh seorang pria menikah dengan wanita yang tak selevel dengannya.

Pria tersebut adalah orang yang kaya raya, pintar, dan dari kalangan berada, yang menikahi orang yang biasa-biasa saja.

Seiring berjalannya bahtera rumah tangga, pasti ada masa-masa di mana sang suami merasa jengkel dengan istrinya itu.

Apabila rasa jengkel sudah memuncak, sang suami tanpa sadar mengucapkan kata-kata yang menyakitkan yang muncul dari hatinya, seperti misalnya "Dasar kau ini orang kampung".

Kalimat menyakitkan yang tanpa sadar diucapkannya itu pastinya membuat sang istri sakit hati, dan bakal membekas di jiwanya.

"Suami--misalkan dia orang yang sangat pintar, sangat kaya dari keluarga berada--nikah dengan seorang wanita dari kalangan biasa. Lalu tanpa sadar, sang suami ketika ada masalah dengan sang istri, dia keluar (ucapan) 'dasar kau ini dari orang kampung'," ujarnya dalam kanal YouTube dr. Zaidul Akbar Official, dikutip Konten Jatim pada Selasa (31/1/2023).

"Kalimat-kalimat seperti itu terlempar kan ke dalam jiwa sang istri. Namanya juga manusia, kadang-kadang kan terlempar kalimat tadi, kalau tanpa sadar keluar trus tiba-tiba itu 'tertelan' oleh sang istri tadi, maka nempel dia (kata-kata tadi) di jiwanya, di hatinya," tambahnya.

Kalimat itu, kata dr. Zaidul, tak sekadar 'nempel' biasa di hati sang istri.

Kalimat-kalimat seperti itu membuat raga istri akhirnya menjadi korban, dan akhirnya memunculkan berbagai penyakit.

Baca Juga: dr. Zaidul Akbar Ungkap Kekuatan Berpikiran Positif

"Nempel itu bukan sekedar nempel. Akan rusak jiwanya, hatinya, yang itu pada akhirnya raganya dan tubuhnya yang akan menjadi korban. Apa yang jadi korban? Yang jelas sebagian besar itu nanti kaitannya dengan harga diri. Harga diri nanti kaitannya dengan ginjal salah satunya," terangnya.

"Karena terus dilemparkan kalimat seperti itu, karena suami tidak paham, maka itu akan terlempar dan akan direkam oleh tubuhnya. Ini jadi masalah. Makanya hati-hati dengan kalimat. Entah itu (sakitnya) bisa jantung, ginjal, paru, apa aja bisa. Karena sebenarnya kita tahu tubuh kita ini kan raga kita ini kan cuma tentara. Panglimanya kan di hati. Kalau hatinya terus-menerus diserang dan tanpa benteng, yang terjadi, hati itu akan membekas," tandasnya.