Menu


Pengamat Menilai Kedekatan Gibran-Megawati Tak Sembarangan, Ada Peluang Jadi ‘Aset’ PDIP?

Pengamat Menilai Kedekatan Gibran-Megawati Tak Sembarangan, Ada Peluang Jadi ‘Aset’ PDIP?

Kredit Foto: Istimewa

Konten Jatim, Surabaya -

Pengamat Politik Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Abdul Hakim menilai modal kedekatan Megawati Soekarnoputri dengan Gibran Rakabuming Raka  menjadi bukti bahwa putra sulung Jokowi itu bukan kader sembarangan di PDIP.

"Saya melihat pesan tentang kedekatan mas Gibran dengan bu Mega, itu yang paling penting. Itu memberikan efek yang signifikan, secara internal memberikan sinyal pada kader PDIP untuk tidak macam-macam dengan mas Gibran," katanya di Solo, Selasa.

Baca Juga: Rp500 Triliun Anggaran Kemisikinan Dipakai untuk Rapat, PSI Desak Transparansi

Apalagi, dikatakannya, di dalam internal PDIP ada banyak faksi. Ini terlihat saat mencuat-nya rivalitas Ganjar Pranowo dan Puan Maharani, ada kubu A dan kubu B.

"Tetapi untuk kasus Gibran itu dengan dua kali digandeng bu Mega, kan seolah-olah ingin memberikan sinyal pada kader-kadernya bahwa Gibran itu ada di bawah lindungan beliau sehingga tidak boleh diganggu," ucapnya.

Sedangkan pesan yang ingin disampaikan kepada publik jelas bahwa Gibran menjadi kader penting bagi PDIP.

Menurut dia, Gibran merupakan aset penting karena di level muda, belum ada kader di internal PDIP yang menonjol di level nasional untuk bisa menarik perhatian massa serta mendongkrak elektabilitas partai.

"Dan saya pikir Gibran ini jelas sosok yang sedang meroket. Kemarin ada survei yang menunjukkan Gibran sebagai sosok yang paling banyak muncul di pemberitaan, artinya PDIP juga akan mendapatkan manfaat elektoral dengan memanfaatkan popularitas Gibran, untuk mengangkat citra PDIP," tuturnya.

Melalui kedekatan tersebut, dikatakannya, PDIP memberikan kepastian akan ada di belakang Gibran baik ketika maju dalam Pilkada DKI Jakarta maupun Jawa Tengah.

Baca Juga: Desak Jokowi Buat Singkirkan Kader NasDem, Rocky Gerung: PDIP Mau Kuasai Kabinet

"Itu modal politik yang sangat penting. Gibran punya posisi daya tawar tinggi di hadapan partai lain. Dia tidak lagi butuh mengiba-iba di hadapan partai lain karena sudah punya PDIP di belakangnya," ujarnya.

Justru, menurut dia kehadiran PDIP di belakang Gibran akan menarik partai politik lain untuk juga ikut membonceng lokomotif Gibran ini.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Suara.com.