Menu


Jokowi, Pemimpin 'Inward-Looking' yang Kini Muncul Pegang Peranan Strategis dalam Misi Perdamaian Dunia

Jokowi, Pemimpin 'Inward-Looking' yang Kini Muncul Pegang Peranan Strategis dalam Misi Perdamaian Dunia

Kredit Foto: Instagram/jokowi


Diplomasi ke pihak NATO juga perlu dilanjutkan lebih mendalam oleh para menterinya. Pasalnya, NATO merupakan akar dan sumber masalah dari konflik saat ini dan di masa mendatang.

Aneh memang melihat NATO ini. Pada masa damai saat ekonomi jadi prioritas utama seluruh dunia, NATO justru unjuk kekuatan dan menggerek misi mendominasi dunia.

Satu hal yang begitu naif, konflik mengerikan ini terjadi ke sesama negara anggota G20 sendiri yang keseluruhan anggotanya sering bertemu. Artinya, ada keseimbangan yang tidak dijaga.

NATO terus melebarkan sayap di masa damai dan ini merupakan ancaman bagi Putin. Akar masalah inilah yang harus dicarikan titik temunya.

Upaya mendamaikan tentu tidak bisa dilakukan dengan hanya menyalahkan satu pihak sembari terus memberi pembenaran pada yang lain. Kesalahan mengambil posisi di dalam PBB ini bisa dihapus dengan peran strategis yang sedang dilakukan oleh Jokowi sekarang.

Posisi presidensi Indonesia di dalamnya sangat strategis dan menguntungkan bagi Jokowi dan Indonesia untuk berperan. Kelembagaan G20 sangat penting dan mungkin lebih penting dari PBB. Pasalnya, PBB yang ada saat ini tak lebih negara-negara gangster dengan watak ingin menguasai, mendominasi, dan bahkan jika bisa meniadakan eksistensi negara tertentu. PBB sulit diharapkan berperan untuk mendamaikan perang Rusia-Ukraina karena posisinya sudah berpihak.

Misi perdamaian ini tidak mesti dijalankan sendiri, tetapi perlu untuk mengajak negara besar untuk bersikap seperti Indonesia dengan politik bebas aktifnya.


Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Tampilkan Semua Halaman