Menu


NasDem Berpolitik Dua Kaki Usung Anies dan Bagian dari Pemerintah, Eks Ketum Ganjarist: Posisi Politik yang Ambigu, Orang Bingung

NasDem Berpolitik Dua Kaki Usung Anies dan Bagian dari Pemerintah, Eks Ketum Ganjarist: Posisi Politik yang Ambigu, Orang Bingung

Kredit Foto: Istimewa

Konten Jatim, Jakarta -

Eks Ketua Umum (Ketum) Ganjarist, Eko Kuntadhi menyebut bahwa manuver politik yang dilakukan Partai NasDem dengan mengusung Anies Baswedan membuat orang bingung.

Bagaimana tidak, mereka mengusung sosok yang disebut-sebut sebagai antitesa Presiden Joko Widodo (Jokowi), sementara mereka masih menjadi bagian dari koalisi pemerintah.

Sikap partai besutan Surya Paloh yang memainkan politik dua kaki ini, kata Eko, adalah posisi politik yang ambigu.

Baca Juga: Loyalis Ganjar Sebut NasDem Tengah Galau: Dampak Elektoral dari Anies Tidak Signifikan

Efeknya adalah, membuat orang bingung dengan 'jenis kelamin' partai tersebut.

Hal itulah yang bisa jadi membuat partai itu tak meraih efek elektoral yang signifikan, meski telah mengusung Anies sebagai bakal calon presiden (bacapres).

"Yang kedua, mungkin saja tidak maksimalnya dampak elektoral itu karena posisi NasDem yang ambigu, boleh dibilang masih mendukung Pak Jokowi tetapi juga sekarang mau memajukan orang yang dianggap sebagai antitesanya Jokowi," ujarnya di kanal YouTube 2045 TV, dikutip Konten Jatim pada Kamis (2/2/2023).

"Ini kan posisi politik yang ambigu, orang jadi bingung. Udahlah ngapain gue pilih partai yang kelaminnya masih nggak jelas," paparnya.

Baca Juga: Tiket Anies Nyapres Dinilai Belum Utuh, Eks Ketum Ganjarist: Keputusan Partai Bisa Ditarik Kembali

Diketahui, pada awal Oktober 2022 lalu, Partai NasDem memang telah secara resmi mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bacapres untuk maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Sikap NasDem itu menjadi sorotan, pasalnya, sosok yang diusung itu disebut-sebut sebagai orang yang merupakan antitesa Jokowi, sementara mereka masih bagian dari koalisi pemerintah.

Akibat pendeklarasiannya itu, hubungan yang terjalin antara Ketua Umum (Ketum) Partai NasDem Surya Paloh dengan Presiden Jokowi disebut-sebut makin merenggang.

Jokowi bahkan tak memberi ucapan selamat pada Paloh saat NasDem merayakan hari ulang tahun partainya.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024



Berita Terkait