"Putin itu ngerti banget, mana tamu yang dia sukai dan mana yang tidak. Semakin panjang dan jauh mejanya, semakin benci dia orangnya. Semakin dekat, semakin suka dia sama tamunya," kata Denny, dikutip Konten Jatim dari akun Twitter @Dennysiregar7, Jumat (1/06/2022)
Putin itu ngerti banget, mana tamu yang dia sukai dan mana yang tidak. Semakin panjang dan jauh mejanya, semakin benci dia orangnya. Semakin dekat, semakin suka dia sama tamunya.
Ini bahasa politik Rusia. Dan kita tahu, perasaan Putin sama @jokowi dari ukuran mejanya. pic.twitter.com/A4A3vgRZTy— Denny siregar (@Dennysiregar7) June 30, 2022
Menurut Denny kedua sikap berbeda yang ditunjukan Putin terhadap dua kepala negara itu merupakan bahasa politik Rusia.
Loyalis Jokowi itu meyakini bahwa perasaan Putin bisa terlihat hanya dari ukuran meja saat menjamu dua kepala negara tersebut.
"Ini bahasa politik Rusia. Dan kita tahu, perasaan Putin sama @jokowi dari ukuran mejanya," pungkasnya.
Lantas apakah benar Putin membenci Presiden Prancis hanya karena duduk berjauhan saat melakukan pertemuan?
Baca Juga: Ada Apa Dengan Demokrat? Biasanya Julid, Kini ini Justru Angkat Topi Buat Presiden Jokowi, Ternyata Alasannya Karena Hal ini
Setelah ditelusuri, ternyata kabar tersebut tidak benar.
Saat Putin dan Macron melakukan pertemuan dan duduk berjauhan, hal itu dikarenakan Presiden Prancis tidak mau di tes PCR saat berkunjung ke Istana Kremlin, Moskwa, Rusia.
Oleh karena itu, dilakukan social distancing yang mengharuskan Putin dan Macron duduk berjauhan.
Di sisi lain, saat bertemu Presiden Indonesia, Putin memilih duduk bersebelahan dikarenakan Jokowi sudah di tes PCR terlebih dulu.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO