Menu


Soroti ACT Tilep Dana Umat, Mardigu Wowiek Sebut Orang Indonesia Orang Sorga, Eh Ada yang Nyamber Jualan Agama Emang Paling Laku

Soroti ACT Tilep Dana Umat, Mardigu Wowiek Sebut Orang Indonesia Orang Sorga, Eh Ada yang Nyamber Jualan Agama Emang Paling Laku

Kredit Foto: Instagram.com/mardigu_wowiek


"Jual agama itu paling laku emang," tulis @ariskari***.

"Dah lah kalo sedekah langsung ke orgnya ngga usah pake badan amal2a," tulis @rini****.

"Untung g pernah sedekah infak apapun lewat act dah, ternyataa eh ternyataa," tulis @rrrGLU***.

"Astaghfirullah. Dana umat benarkah dipakai bancakan seperti itu? Kalau benar itu terlaknat," tylis @tafaku***.

Diberitakan sebelumnya, lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) tengah jadi sorotan setelah viralnya berita liputan investigasi Majalah Tempo.



Berdasarkan pemberitaan Tempo, para petinggi ACT melakukan penyelewengan dana bantuan kemanusian yang selama ini masuk untuk kehidupan mewah mereka.

Alih-alih menyalurkannya untuk kalangan yang membutuhkan, petinggi ACT justru menggunakan uang sumbangan untuk bermewah-mewahan, dari mulai gaji fantastis hingga mobil mahal untuk kendaraan operasional.

Baca Juga: Tokoh-tokoh 212 yang Sempat Dekat dengan ACT, Ada yang Sempat Bikin Heboh Gegara Minum Kencing Unta

"Duit donasi ada yang mengalir untuk keluarga pimpinan lembaga ini. Sementara itu, sejumlah penyaluran donasi bermasalah," tulis narasi di pemberitaan Tempo.

Dikutip dari websitenya, ACT secara resmi diluncurkan secara hukum sebagai yayasan yang bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan pada 21 April 2005.

Untuk memperluas jangkauan kegiatannya, ACT kemudian mengembangkan aktivitasnya dari yang tadinya hanya kegiatan tanggap darurat ke kegiatan program pemulihan pascabencana, pemberdayaan dan pengembangan masyarakat, serta program berbasis spiritual seperti qurban, zakat dan wakaf.

Dalam web-nya, pihak ACT mengaku rutin memberikan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Tampilkan Semua Halaman