Menu


Ade Armando: Pembangunan JIS Terkesan Dilakukan dengan Sembarangan

Ade Armando: Pembangunan JIS Terkesan Dilakukan dengan Sembarangan

Kredit Foto: Tangkapan layar kanal YouTube Cokro TV

Konten Jatim, Jakarta -

Pegiat media sosial, Ade Armando menyebut bahwa pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) seolah terkesan dilakukan secara sembarangan.

Hal ini merespons atas banjirnya keluhan terhadap mahakarya Anies Baswedan itu.

Sebab sebelumnya, fans Dewa 19 banyak yang mengeluhkan soal tempat parkir yang terbatas, akses yang sulit dijangkau transportasi umum, serta tidak adanya akses trotoar yang layak, usai mereka menonton konser band kesayangannya itu pada Sabtu (4/2/2023) lalu.

Baca Juga: Pascakonser Dewa 19 di JIS, Ade Armando: Untuk Konser Musik Saja Tak Memadai, Apalagi untuk Pertandingan Sepak Bola?

"Pembangunan JIS memang terkesan dilakukan dengan agak sembarangan," ujarnya dalam kanal YouTube COKRO TV, dikutip Konten Jatim pada Selasa (7/2/2023).

Ade menyebut bahwa tak mengherankan jika PSSI sebelumnya melarang untuk mengizinkan JIS jadi tempat pertandingan internasional.

Ia juga menuturkan bahwa PSSI menyebut JIS baru layak sebagai stadion pertandingan yakni pada 3-5 tahun mendatang.

"PSSI menyatakan JIS baru layak digunakan sebagai stadion pertandingan pada 3-5 tahun ke depan karena perbaikan yang dilakukan harus cukup mendasar," paparnya.

Menurutnya, kesemrawutan JIS jadi bukti bahwa Anies Baswedan tak membuatnya dengan perencanaan dan konsultasi yang memadai.

"Sebagaimana sebelum-sebelumnya, karya Anies kali ini pun dibuat tanpa perencanaan dan konsultasi memadai," bebernya.

Meskipun megah secara tampilan luar, namun ia menilai bahwa itu ternyata tak memenuhi kualifikasi minimal untuk ukuran stadion olahraga ataupun konser musik.

"Walau dari luar terlihat megah, JIS ternyata dianggap tak memenuhi kualifikasi minimal sebuah stadion olahraga dan konser yang bisa dihadiri puluhan ribu penonton. Bila untuk sebuah konser musik saja JIS tidak memadai, apalagi untuk pertandingan sepak bola?" ungkapnya.

Baca Juga: Soroti Keluhan saat Konser Dewa 19, Ade Armando: JIS Dibuat Tanpa Perencanaan dan Konsultasi Memadai

Lebih lanjut, dosen Universitas Indonesia (UI) itu menuturkan, Anies harus puas bahwa karyanya itu hanya digunakan untuk salat Idul Fitri dan Idul Adha saja.

"Untuk sementara, Anies harus cukup puas JIS digunakan untuk salat Idul Fitri dan Idul Adha," tambahnya.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO