Besar di Ambon, Pattimura tumbuh dan pernah menjadi seorang tentara Inggris dengan pangkat Sersan dan berakhir menjadi pahlawan melawan para tentara Belanda yang tengah gencar-gencarnya menindas rakyat Maluku.
Namun yang menjadi persoalan, terdapat sejarawan sebut saja Ahmad Mansur Suryanegara yang seolah ingin mengaburkan identitas dan fakta tentang Kapitan Pattimura.
Menurut Neo Historia Indonesia, hal tersebut dilakukan Ahmad Mansur seolah-olah ingin meniadakan orang Kristen yang ikut berjasa melawan Belanda.
Dalam bukunya yang berjudul Api Sejarah, ia menyebutkan bahwa nama Pattimura adalah Ahmad Lusy.
Alasan yang dibeberkan Ahmad Mansur karena nama keluarga "Mattulesia" tidak ada, yang ada hanya Fam atau marga Lusy.
Faktanya, nama Fam Pattimura yang asli merupakan Mattulesia, yakni Fam lama dari Saparua.
Hilangnya Fam Matutulesia akibat dari kebencian Belanda pada seorang Pattimura dan keluarganya, membuat pemilik Fam tersebut harus mengganti nama belakangnya menjadi Matutulesy.
Sehingga dikatakan, argumen Ahmad Mansur disebut melecehkan Fam Maluku dan dinilai ada niatan untuk menghilangkan peran orang Kristen dalam sejarah perjuangan Indonesia.
Ave Neohistorian!
— Neo Historia Indonesia (@neohistoria_id) July 4, 2022
Pattimura atau yang biasa dikenal dengan Kapitan Pattimura lahir dengan nama Thomas Matulessia. Pattimura yang beragama Kristen lahir di Ambon pada 1783. pic.twitter.com/YMycEaNQWM
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO