Menu


Dalam An-Nas, Manusia Tiga Kali Minta Perlindungan dari Was-was

Dalam An-Nas, Manusia Tiga Kali Minta Perlindungan dari Was-was

Kredit Foto: YouTube/dr. Zaidul Akbar Official

Konten Jatim, Jakarta -

Perasaan "waswasah" atau was-was mungkin sering dialami oleh banyak orang.

Perasaan itu adalah bisikan setan pada manusia untuk mengganggu mereka beribadah atau agar manusia memikirkan pikiran yang dilarang oleh agama.

Godaannya bisa beraneka ragam, seperti bisikan untuk mengulangi wudu karena merasa wudunya belum sempurna, hingga muncul keraguan dalam ibadah yang dilakukannya.

Baca Juga: Ingin Minta Perlindungan dari Was-was? Ini Surat di Alquran yang Harus Dibaca

Menurut pendakwah dr. Zaidul Akbar, surat An-Nas adalah benteng untuk menghindari manusia dari munculnya perasaan was-was itu.

Diterangkan olehnya, sebab dalam surat tersebut, manusia secara khusus meminta perlindungan tiga kali pada Allah SWT agar terhindar dari was-was.

"Jadi penyakit hati itu, was-was itu, kita minta perlindungan tiga kali," ujarnya dalam kanal YouTube dr. Zaidul Akbar Official, dikutip Konten Jatim pada Rabu (8/2/2023).

"(Dalam surat tersebut manusia minta untuk dihindarkan) dari kejahatan pembisik was-was, karena itu bahaya banget gitu kan. Bahaya buat dia," terangnya.

Baca Juga: Riba Punya Beragam Efek Buruk, dr. Zaidul Akbar: Bercerai adalah Dampak yang Paling Sering Ditemui

Sebab, tuturnya, jika penyakit was-was terus dipelihara dan dibiarkan saja, maka bakal berdampak juga ke hati manusia.

"Semakin itu dipelihara, semakin itu (was-was) dirawat, pasti akan ada konsekuensi ke tentaranya kita. Hatinya itu, panglimanya, kalau rajanya sakit, panglima sakit, maka otomatis tentara pasti sakit, tidak mungkin nggak ya," tandasnya.

Berikut adalah makna atau terjemahan dari surat An-Nas:

1. Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.

2. Raja manusia.

3. Sembahan manusia.

4. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,

5. yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,

6. dari (golongan) jin dan manusia.