Sekitar dua tahun lalu, Ustadz Abdul Somad (UAS) berkunjung ke kantor BNPB Indonesia. UAS kemudian diperlihatkan gambaran Pulau Sumatera, kampung halaman UAS.
"Ternyata di situ (Pulau Sumatera) lempeng. Kenapa tidak lahir di Eropa saja ya? Kembali kita percaya takdir Allah SWT. Di balik musibah itu, rahmatnya luar biasa karena di dalamnya ada emas, nikel, batu bara, high cost itu. Apakah kita musti meninggalkan negeri ini? Tidak," jelas UAS, mengutip video yang diunggah di kanal YouTube BNPB Indonesia, Jumat (10/2/2023).
Baca Juga: Nasihat Ustadz Abdul Somad: Jangan Bakar Hutan jika Tidak Ingin Masuk Neraka
UAS mengatakan bahwa kita manusia, memiliki kecerdasan dan akal dari Allah SWT. Kecerdasan-kecerdasan yang dimiliki manusia bisa digunakan untuk menggunakan ilmu pengetahuan, menghadapi bencana alam yang terjadi di Indonesia.
"Ilmu pengetahuan menjawab bahwa tsunami terjadi berkali-berkali, maka ilmu pengetahuan menyadarkan kita, membantu kita dengan akal manusia pemberian Allah, bagaimana ke depannya kita lebih cerdas sehingga jika terjadi, korban bisa minim," jelas UAS.
Bahkan tanah kering saja bisa dimanfaatkan untuk bercocok tanam, salah satunya tanaman sukun. Hal ini membuktikan bahwa di balik musibah ada hikmah.
"Tanah kering kerontang bisa bikin kebun sukun luas. Orang takut minum air tebu, diabetes. Kenapa kita tidak beralih ke kebun aren? Mengembangkan aren, gula merah? Sebenarnya gayung bersambut di balik musibah ada hikmah," tukas UAS.
