Menu


Punya Nilai Elektoral, Saiful Mujani Sebut Banyak Politisi dan Parpol Berebut Jadi Bagian NU

Punya Nilai Elektoral, Saiful Mujani Sebut Banyak Politisi dan Parpol Berebut Jadi Bagian NU

Kredit Foto: Rakyat Merdeka

Konten Jatim, Jakarta -

Pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Prof Saiful Mujani mengungkapkan bahwa banyak politisi dan partai politik (parpol) yang berebut untuk jadi bagian dari Nahdlatul Ulama (NU). Hal ini tak mengherankan, mengingat NU adalah organisasi kemasyarakatan (ormas) terbesar di Indonesia.

"Warga yang mengaku sebagai anggota aktif NU sebanyak 8,6 persen dan mengaku sebagai anggota tapi tidak aktif sebesar 11,7 persen. Total warga yang mengaku sebagai anggota NU sebesar 20,3 persen," ungkapnya, dikutip dari kanal YouTube SMRC TV, Kamis (16/2/2023).

20,3 persen itu, dijelaskan Saiful sama dengan 40 juga warga Indonesia. Angka ini, menurutnya, di luar warga yang secara kultural mengikuti praktik ritual keagamaan NU. Kalau kelompok kultural itu digabungkan, maka massa NU akan menjadi lebih besar.

Baca Juga: Partai Ummat Lantang Suarakan Politik Identitas, Bawaslu: Perlu Belajar dari Pemilu 2019

"Kalau dilihat dari data ini, memang NU memiliki nilai elektoral karena dari sisi jumlah sangat besar," kata penulis buku Muslim Demokrat itu.

Saiful menjelaskan, hubungan NU dan organisasi lain dengan pemilihan umum, tidak bisa dipisahkan dari pertimbangan mengenai seberapa besar massa dari organisasi tersebut.

Hal lain adalah bahwa organisasi sosial yang cukup besar dan aktif serta dikenal oleh masyarakat selama ini adalah organisasi sosial keagamaan, bukan organisasi lain seperti buruh, tani, atau nelayan.

"Di Indonesia, organisasi berbasis keagamaan lebih kuat dari bentuk-bentuk organisasi lain yang lintas agama. Karena itu, perlu dihitung seberapa besar kekuatan masing-masing organisasi tersebut, termasuk NU," kata Guru Besar Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta tersebut.

Baca Juga: Duet Puan Maharani dengan Sosok Ini Mencuat, Bisa Kalahkan Anies?

"Dilihat dari sisi jumlah, NU sangat penting secara elektoral. Ini yang menjelaskan mengapa banyak partai dan tokoh-tokoh politik Indonesia menghitung NU. Semuanya bahkan ingin merasa dekat dan sebagai orang NU," pungkasnya.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Fajar.