Menu


Lagi-lagi, Ada Pakar yang Bilang IKN Nusantara Tak Aman dari Serangan Militer

Lagi-lagi, Ada Pakar yang Bilang IKN Nusantara Tak Aman dari Serangan Militer

Kredit Foto: ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/wsj

Konten Jatim, Jakarta -

Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi mengatakan, Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara rentan terhadap serangan militer.

Menurut Khairul, kawasan IKN Nusantara memiliki kerentanan serangan militer yang mana potensi ancaman itu nyata bisa terjadi. 

"Kerentanan dan potensi ancaman itu dari perkembangan teknologi dan konsep perang modern," ujar Khairul kepada GenPI.co, Jumat (20/5). 

Khairul menjelaskan bahwa masa depan pertahanan Indonesia harus disikapi serius. 

Sebab, tidak ada wilayah yang benar-benar aman dari serangan militer. 

"Jadi, tidak ada lokasi yang bisa dikatakan benar-benar aman, bahkan lubang semut sekali pun," jelasnya.

Oleh karena itu, Khairul mengatakan, persepsi perang konvensional tidak lagi bisa menjadi salah satu acuan menyusun strategi pertahanan. 

Menurutnya, hal itu terjadi karena selalu ada cara menembus pertahanan lawan dan melancarkan serangan militer. 

"Persepsi perang konvensional itu tidak bisa jadi acuan membangun kapabilitas dan menyusun strategi pertahanan," jelasnya. 

Baca Juga: Lokasi IKN Nusantara Rawan Serangan Rudal Hipersonik, Duh Bisa Berabe!

Dia menambahkan, perang modern akan lebih mengancam IKN Nusantara karena ada serangan dari kendali jarak jauh. 

Beberapa waktu lalu, Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto membeberkan lokasi IKN Nusantara yang rawan serangan rudal hipersonik dari negara-negara besar.

"Negara sekelas Amerika Serikat maupun China sekalipun NATO tak mampu menangkal serangan rudal jenis tersebut," kata Andi dalam webinar 'IKN dalam dinamika keamanan regional dan refleksi identitas Global Indonesia'.

Menurut Andi risiko terhadap pertahanan ini berdasarkan letak geografis IKN Nusantara itu sendiri.

"Makin dekat dengan pelabuhan utama, dekat dengan perbatasan, maka kecenderungan perang ibu kotanya makin meningkat," kata Andi.

Dia pun membandingkan dengan Jakarta yang dinilai lebih aman dibanding IKN Nusantara.

"Lokasi Jakarta yang jauh dari perbatasan daratan dengan negara lain, membuat kemungkinan itu cenderung menjauh," ungkapnya.

Menurut Andi, untuk lokasi IKN Nusantara, kecenderungan meningkatnya karena mendekati perbatasan darat.

Kemudian pelabuhan terdekatnya yang terbesar, Makassar dan Morowali.

Baca Juga: Berapa Gaji Kepala Otorita IKN Terbaru, Nominalnya Setara Menteri?

Mantan Timses Jokowi itu melihat topografi ketika terjadi perang di ibu kota negara akan bersifat perang dirgantara.

"Dengan melihat topografi ini, pertempuran pertama dan utama di IKN Nusantara, sifatnya pertempuran dirgantara atau udara," jelas Andi Widjajanto.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan GenPI.