Owner Cyber Muslim Grup, Muhammad Assaewad menanggapi pernyataan Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri yang mengaku pernah ibadah haji dua kali dan umrah tiga kali, namun kerap dianggap tak islami.
Menurut Assaewad, tak semua penganut Islam itu islami.
Lebih lanjut ia menuturkan, istilah Islam lebih mengacu pada bentuk, sementara islami, merupakan istilah mengacu pada nilai-nilai kehidupan dan sifatnya.
Baca Juga: Anies Disambut Lautan Manusia saat Safari ke Kalbar, Musni Umar: Semakin Tak Percaya Survei Bayaran!
"Singkatnya, tidak semua penganut Islam akan islami tetapi yang islami sudah pasti beragama Islam," ujar Assaewad dikutip dari unggahan Twitternya, @Muhammad_Saewad (17/2/2023).
Adapun soal ibadah haji dan umrah, dikatakan Assaewad, meskipun berkali-kali dilakukan oleh seorang hamba, jika perbuatannya belum mencerminkan seorang haji, maka belum layak disebut islami.
"Berapa kali kita haji dan umrah tidak mutlak disebut islami," tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri mengaku tak peduli bila ada pihak yang menuding dirinya kurang islami.
Ketua Umum PDI Perjuangan itu kemudian menegaskan keislamannya dengan memamerkan ibadah haji dan umrah yang telah ia lakukan berulang kali.
Hal itu ditegaskan Megawati dalam pidatonya pada Seminar Nasional Pancasila yang digelar di The Tribrata Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis (16/2/2023) kemarin.
Baca Juga: Demokrat dan PKS Dinilai Tak Serius Dukung Anies, Pengamat: Dukungan Mereka Cuma Basa-basi
"Saya orang Islam, nanti dibilang enggak Islam, naik haji saya sudah dua kali, umrah saya sudah tiga kali, ada yang mengatakan saya enggak Islami, ya bodo amat," tegasnya.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024
