Mantan politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek Prayudi menyebut perdebatan Gubernur DKI Jakarta antara toleran dan intoleran tidak relevan.
Hal itu dikarenakan Dedek Prayudi berpandangan bahwa gaya berpolitik Anies itu bersifat Machiavellian.
"Perdebatan Anies toleran apa tidak itu gak relevan. Gaya berpolitik Anies itu Machiavellian," kata Dedek Prayudi, dikutip Konten Jatim dari akun Twitter @Uki23, Selasa (12/7/2022).
Menurutku, perdebatan Anies toleran apa tidak itu gak relevan. Gaya berpolitik Anies itu Machiavellian. Saat butuh dukungan si intoleran, dia akomodir intoleransi. Saat butuh si toleran, dia buat tontonan sedang bakar dupa di Vihara. Tak ada pakem ideologis, tergantung kebutuhan.
— Dedek Prayudi - Uki || (ig: @uki_dedek) (@Uki23) July 12, 2022
Dedek Prayudi kemudian menyampaikan bahwa Anies tak mempunyai ideologi dalam berpolitik.
Baca Juga: Anies Dikuliti Habis-habisan, Foto ini Buktikan 'Gabener' Jadikan Momen Idul Adha Sebagai Panggung Politik
Pasalnya Anies kerap mempertontonkan dua hal antara toleran dan intoleran dan itu cara kerja seperti itu dilakukan sesuai kebutuhan.
Seperti misalnya saat membutuhkan dukungan dari kaum intoleran, Dedek Prayudi menyebut Anies akan langsung mengakomodirnya.
Pun begitu saat membutuhkan kaum toleran, Anies langsung mengunjungi tempat-tempat yang selalu menghargai perbedaan.
"Saat butuh dukungan si intoleran, dia akomodir intoleransi. Saat butuh si toleran, dia buat tontonan sedang bakar dupa di Vihara. Tak ada pakem ideologis, tergantung kebutuhan," ujarnya.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024