Pegiat media sosial Saeful Zaman menyoali pernyataan Bawaslu RI yang menilai safari politik Anies kurang etis dan terkesan mencuri start kampanye.
Menurut dia, kegiatan yang dilakukan Anies justru membawa dampak positif kepada masyarakat yang kelak akan memilih pemimpin pada Pilpres 2024 mendatang.
Baca Juga: Bawaslu Dikuliti Pengamat: Jangan-jangan Teriak Anies Presiden Kena Delik Hukum
"Justru itu kita selama ini dalam memimpin presiden, wapres, gubernur, bupati, selalu dalam kondisi yang penuh ketergesa-gesah. Cepat-cepet harus memutuskan cuman beberapa waktu satu sampai tiga bulan," kata Saeful Zaman, dikutip dari kanal YouTube-nya, Rabu (22/2/2023).
"Padahal kita harus memilih itu berdasarkan sebuah proses pertimbangan dan salah satu cara mempertimbangkan adalah membandingkan. Kita akan bandingkan, Pak Anis bagaimana kehebatannya dan kekurangannya, Pak Prabowo bagaimana kehebatannya kekurangannya, Pak Ganjar bagaimana," terangnya.
Saeful juga mempertanyakan pelanggaran etika yang dimaksud oleh Bawaslu ketika mempermasalahkan safari politik Anies.
"Kemarin juga Bawaslu sudah menunjukkan tidak ada aturan, yang dilanggar hanya persoalan etika. Etika pun etika yang sebelah mana? Justru itu pendidikan yang bagus," ujarnya.
"Kampanye kalau sudah masuk waktunya, baru disebut kampanye. Kalau di luar waktunya, itu bukan kampanye. Kan gitu saja harusnya," sambungnya.
Baca Juga: Upaya Bawaslu yang Dinilai Jegal Anies Baswedan, dari Safari Politik Hingga Utang Rp50 M
Lebih lanjut, pegiat medsos ini meminta Bawaslu untuk memantau pergerakan sosok capres lain di samping Anies Baswedan.
"Nah coba nanti kita lihat ya setelah Ganjar selesai sekitar September, apakah keadilan akan tetap dimunculkan oleh Bawaslu atau yang akan seperti ini terus hanya fokus mengurusi Anies. Kasihan aja yang lain, kalau hanya mengurusi Anies nanti Anies terus yang semakin populer."
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024
