Menu


Pengamat: Anies Ditawan oleh Dua Mantan Petinggi Indonesia

Pengamat: Anies Ditawan oleh Dua Mantan Petinggi Indonesia

Kredit Foto: Twitter/@FerdinandHutah4

Konten Jatim, Jakarta -

Pengamat Politik Rocky Gerung menilai adanya ambisi dalam diri Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Ambisi ini ada untuk memenangkan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai presiden periode 2024-2029.

Meski SBY tengah berusaha membuat duet Anies-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) demi memenangkan mantan rektor Universitas Paramadina itu, SBY tak bisa melangkah lebih jauh lagi karena kendala king maker.

Baca Juga: SBY Akan Turun Gunung untuk Jadikan Anies Presiden, Pengamat: Masalahnya Dia Bukan King Maker

“Secara kekuatan batin, SBY merasa dia akan turun gunung untuk menjadikan Anies presiden, tetapi masalahnya SBY bukan king maker buat Anies,” ujar Rocky dikutip dari kanal YouTube-nya pada Kamis (02/03/2023).

Rocky mengatakan bahwa Jusuf Kalla (JK) adalah sosok king maker bagi Anies atau orang yang memberikan dukungan besar kepada Anies sedari awal.

 

Maka dari itu, Rocky menyatakan bahwa Anies tengah ditawan oleh dua tokoh besar saat ini, yakni SBY dan JK.

“Jadi, Anies sebetulnya ditawan oleh dua mantan petinggi Indonesia, yaitu Pak SBY sebagai mantan presiden dan Pak JK sebagai mantan wakil presiden,” ucapnya.

Keinginan SBY untuk menjaga Anies sendiri terlihat dari cara Demokrat berhubungan dengan bakal calon presiden (Bacapres)-nya sejauh ini.

Baca Juga: Demokrat Masih Berharap AHY Jadi Pasangan Anies, Pengamat: Pak JK Kurang Nyaman Itu

Langkah Demokrat ini pun juga dinilai berbeda dengan langkah Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang terkesan membebaskan Anies dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang bergerak lebih pragmatis.

“Memang di belakang itu ada dua poin tadi, pertama Pak SBY menganggap bahwa di awal Anies yang kami protect, itu artinya harus ada pesan kuat bahwa Anies harus gandeng Demokrat.”

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan



Berita Terkait