Menu


Satu Almamater dengan Anies dan Ganjar di UGM, Begini Pengakuan Refly Harun tentang Sosok Keduanya

Satu Almamater dengan Anies dan Ganjar di UGM, Begini Pengakuan Refly Harun tentang Sosok Keduanya

Kredit Foto: Instagram/Refly Harun

Konten Jatim, Jakarta -

Ahli hukum tata negara, Refly Harun menempuh pendidikan di tempat yang sama dengan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, yakni di Universitas Gadjah Mada (UGM).

Dirinya menceritakan soal sosok Ganjar dan Anies di matanya, selama mereka berkuliah di kampus biru tersebut.

Refly menuturkan, Ganjar adalah mahasiswa Fakultas Hukum yang tergabung dalam organisasi pecinta alam Majestik-55. Kendati tergabung dalam komunitas seperti itu, Refly menyebut Ganjar sebagai sosok yang gemar berdialog.

Baca Juga: Anies Punya 'Bargaining' hingga Dilirik NasDem buat Nyapres, Refly Harun: Keputusan Paloh Tak Mudah, Berhadapan dengan Istana

"Kalau Ganjar ketika mahasiswa itu adalah pencinta alam. Dulu di Fakultas Hukum UGM ada Majestik-55, dia aktif di sana. Tapi kendati dia pencinta alam, tetapi dia termasuk pencinta alam yang bisa diajak berdialog," ujarnya dalam kanal YouTube Refly Harun, dikutip Konten Jatim pada Selasa (7/3/2023).

Ganjar dinilainya sebagai sosok yang punya kemampuan berbicara yang baik dan juga punya ketenangan.

"Walaupun dia pecinta alam, dia punya kemampuan berbicara, ketenangan," sambungnya.

Sementara itu, Anies, kata Refly, sudah terlihat jelas kepemimpinannya saat dahulu berkuliah. Hal ini dapat dibuktikan kala dirinya menjadi kader HMI MPO (Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi), dan terpilih menjadi Ketua Senat UGM.

"Anies dari awal memang sudah terlihat kepemimpinannya, track recordnya juga jelas ya dan berpolitiknya pun sudah mulai kelihatan ketika kuliah," ucapnya.

"Di mana dia diendorse oleh HMI MPO, maka jadilah dia Ketua Senat mahasiswa Ekonomi, lalu naik ke universitas, dan menghadapi anak-anak aktivis gelanggang yang sejenis dengan Ganjar," paparnya.

Ketika berbicara soal jejak keduanya di kancah perpolitikan nasional, menurut Refly, Ganjar dan Anies berbeda.

Anies dalam mencapai itu semua, tak bisa dikatakan sebagai 'nasib' baik belaka, sebab prestasinya sudah mentereng sejak berkuliah dahulu.

Baca Juga: Kandidat Kuat Capres 2024, Refly Harun: Anies 'Jual' Dirinya buat Bargaining, tapi Ganjar Cuma Menunggu Nasib

"Jadi kalau Anies tidak bisa dibilang nasib, karena memang ini mutiara yang sudah terlihat ketika kuliah. Kalau Ganjar saya katakan nasib baik, memang benar-benar nasib baik, dia the right person at the right moment," ungkapnya.

Sementara Ganjar dinilai Refly punya nasib baik, dan disebutnya sebagai orang yang tepat di waktu tepat.

Ia mengungkit soal pengalaman politik Ganjar yang menjadi anggota DPR melalui jalur Pergantian Antar Waktu (PAW) yang menggantikan Jakob Tobing.

"Ganjar itu nggak pernah terlihat recordnya sebelum dia menjadi anggota DPR, kita nggak tahu di mana dia sebelumnya, dia beruntung ketika dia menggantikan Jakob Tobing sebagai pengganti PAW," paparnya.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024