Menu


Sinyal Perjodohan Jokowi untuk Prabowo-Ganjar Dinilai Konyol

Sinyal Perjodohan Jokowi untuk Prabowo-Ganjar Dinilai Konyol

Kredit Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev

Konten Jatim, Jakarta -

Presiden Joko Widodo atau Jokowi seolah memberikan sinyal perjodohan untuk duet Prabowo Subianto-Ganjar Pranowo, usai memamerkan momen keakraban saat kunjungan kerja di Kebumen, Jawa Tengah, belum lama ini.

Terkait itu, pengamat politik dan akademisi Rocky Gerung menilai hal itu sebagai langkah yang konyol.

"Jadi sekali lagi sinyal itu ya sinyal konyol aja," ujar Rocky Gerung dari kanal Forum News Network, dikutip Konten Jatim pada Senin (13/3/2023).

Baca Juga: Gerindra Setuju Duet Prabowo dan Ganjar, Asal Penuhi Syarat Ini

Menurut Rocky, duet Prabowo dan Ganjar bakal sulit diterima oleh PDIP, partai yang menaungi Ganjar.

Dan apabila hal itu terjadi, maka Prabowo bakal mengalami kerugian besar.

"Kalau PDIP ngambek, Prabowo punya kesulitan, karena tetap orang nilai bahwa partner yang paling strategis pada akhirnya adalah PDIP dengan Gerindra," ucap Rocky.

Mantan dosen Universitas Indonesia (UI) itu mengaku heran dengan Jokowi yang masih kerap memberikan sinyal-sinyal dukungan soal pencapresan.

Sebab, Jokowi dinilai Rocky cuma punya endorsement power yang tersisa 7 persen.

Jadi, menurutnya, sebenarnya endorse dari Jokowi itu tak punya dampak besar buat elektabilitas tokoh-tokoh yang kerap diendorse tersebut, termasuk buat Prabowo dan Ganjar itu sendiri.

"Jokowi berupaya untuk menyodorkan seseorang yang bisa menjamin dia, tapi kan Kompas sendiri menulis bahwa atau riset, endorsement power Pak Jokowi itu mungkin sekarang tinggal 7 persen, jadi apa pun yang disodorkan Pak Jokowi itu justru akan tidak akan berakibat secara politik," terangnya.

Menurut Rocky, Prabowo juga tak bakal serta-merta mau menerima Ganjar begitu saja sebagai cawapresnya, pastinya ia punya perhitungan tersendiri. Sebab dengan menerima Ganjar, Gerindra bakal kehilangan dukungan dari PDIP.

"Karena Prabowo pasti berhitung Ganjar jadi wakil presiden, dia kehilangan suara PDIP. Nah Ibu Mega pasti nggak setuju," sambungnya.

Baca Juga: Momen Kemesraan Prabowo dan Ganjar di Kebumen, Cak Imin Komentar Begini

Sebelumnya, aksi selfie bareng Presiden Joko Widodo bersama Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat kunjungan kerja di Kebumen, Jawa Tengah menuai sorotan banyak kalangan.

Foto itu dianggap sebagai sinyal dukungan Presiden Jokowi untuk dua tokoh nasional itu melenggang sebagai capres-cawapres di Pilpres 2024.

Pengamat Politik SMRC, Saidiman Ahmad mengatakan ada peluang besar Jokowi memberi dukungan untuk dua tokoh.

Hal itu karena keduanya berada di lingkungan politik yang sama dengan Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024