Menu


Bukan Hoaks! Terungkap Alasan Kenapa Otak Brigadir J Terpaksa Dipindah ke Perut dan Penyebab Keluarga Tak Boleh Lihat Autopsi dari CCTV

Bukan Hoaks! Terungkap Alasan Kenapa Otak Brigadir J Terpaksa Dipindah ke Perut dan Penyebab Keluarga Tak Boleh Lihat Autopsi dari CCTV

Kredit Foto: DW

Konten Jatim, Jakarta -

Belum lama ini, pengacara mendiang Nofriansyah Yosua Hutabarat, Kamaruddin Simanjuntak, bercerita bahwa organ otak kliennya itu sempat berpindah ke bagian dada dekat perut.

Hal itu baru diketahui saat proses autopsi kedua jenazah pria berinisial Brigadir J itu di RSUD Sungai Bahar, Muarojambi, 27 Juli silam.

Kamaruddin sendiri mengakui dia tidak memahami masalah forensik. Jadi, dia tidak bisa menilai apalah pemindahan otak ke perut ini sesuai prosedur atau tidak.

"Apakah ini standarnya forensik, saya enggak paham," kata Kamaruddin saat membacakan laporan yang ia terima.

Pernyataan Kamaruddin terkait otak yang pindah ke perut ini pun cukup menarik perhatian. Banyak yang penasaran dengan prosedur otopsi.

Baca Juga: Terungkap! Fakta Terbaru Soal Otak Brigadir J yang Disebut Hilang, 'Kejahatan Terus Bertambah dan Rumah Sakit Polri Bisa Ikut Terlibat'

Autopsi adalah prosedur medis yang biasa dilakukan terhadap jenazah yang kematiannya tidak wajar.

Tujuan dilalukannya autopsi adalah untuk mengecek penyebab kematian dengan cara pemeriksaan eksternal maupun internal.

Sebagaimana dikutip Suara.com dari Hellosehat, pemeriksaan eksternal dilakukan dengan memeriksa tinggi dan berat badan, bentuk gigi, warna mata, dan luka gores.

Sementara itu, pemeriksaan internal dilakukan dengan membedah mayat untuk organ dalamnya. Tujuan untuk mempermudah pengecekan terhadap jantung, ginjal hingga otak.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Tampilkan Semua Halaman