Pada 18 Juni, Hotman kembali membuat video serupa. Kali ini ia membandingkannya dengan kondisi di Singapura.
"Saya sudah hampir 100 kali ke Singapore. Saya belum pernah melihat di Singapore pejabat yang dikawal pakai sirine di depan, terus kalau dia lewat kita harus minggir, apalagi di jalan tol," kata Hotman dalam video selfie yang dibuat di salah satu simpang di negeri singa itu.
Dalam video itu, kembali Hotman mendesak agar pemerintah mengeluarkan aturan yang tegas terkait penggunaan patwal.
Ia menganggap tidak semua pejabat negara perlu mendapatkan pengawalan voorijder.
Baca Juga: Padahal Dijanjikan Rp 1 M, Ternyata Ada Lagu yang Menggugah Richard untuk Jujur dan Batalkan Bantu Jalankan Skenario Jahat Ferdy Sambo
Menurut penilaian Hotman Paris, patwal sebaiknya hanya digunakan oleh pejabat level Kepala Negara. Di luar itu, tentu saja layanan panggilan darurat seperti ambulans ataupun pemadam kebakaran.
Menteri Transportasi Singapura Khaw Boon Wan hari ini pensiun. Foto dan captionnya aduh nyesss banget gak bisa bayangin pejabat selevel di Indonesia bisa bilang “See you all on trains and buses!” ???? pic.twitter.com/klEvjX6ni2
— Adriansyah Yasin Sulaeman (@adriansyahyasin) June 26, 2020
Hotman Paris menganggap tidak ada alasan kuat penggunaan voorijder oleh pejabat sipil biasa ataupun oleh aparat keamanan.
Ia mengganggap penggunaan voorijder oleh tipe pejabat-pejabat yang ia sebutkan itu hanya menyakiti perasaan rakyat. Pasalnya, ada perlakuan berbeda yang seharusnya tidak boleh terjadi di negara hukum seperti Indonesia.
Baca Juga: 2 Versi Dugaan Eksekusi Mati Yosua: Versi Ferdy Sambo yang Nembak Pertama vs Versi Sambo Maksa Richard: Tembak, Woy, Tembak!
"Kalau rakyat lewat bahu jalan tol langsung ditilang sama petugas. Tapi kalau pejabat, kadang-kadang ada pelat, ya pelat biasa kita sudah tahu lah pelat pejabat atau pelat oknum angkatan," ucap ayah tiga anak itu.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024