Tentara Nasional Indonesia (TNI) diterpa isu ketidakharmonisan dari hubungan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Hal ini terlihat saat rapat dengan Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (5/9/2022).
Anggota Komisi I Effendi Simbolon menyinggung tentang kehormatan TNI lantaran ada beberapa anggota TNI yang tidak patuh pada atasannya
"Dan bagi siapa pun, yang satu bintang dengan bapak, yang tidak patuh laporkan pak, ini soal kehormatan TNI pak," ujar Effendi Simbolon.
Menurut Effendi, ketidakharmonisan Panglima TNI dengan KASAD-nya bukan kali ini saja terjadi.
Ia menyebut dua kejadian serupa pernah terjadi di masa.
"Pak Moeldoko ke Pak Gatot (Jenderal Gatot Nurmantyo), Pak Moeldoko bikin operasi di hotel Borobudur. Gak mau itu KSAD nya, KSAD nya pak Gatot. Pak Gatot naik, Pak Moelyono ya masih nurut lah" ujar Effendi.
"Tapi setelah itu, masuk Pak Hadi (Marsekal Hadi Tjahjanto), begitu lagi. Pak Hadi dengan Pak Andika dengan segala hormat saya nilai juga tidak terlalu harmonis juga," ujar politisi PDIP itu.
Soal ketidakharmonisan antara Dudung dan Andika, Effendi mempertanyakan mengapa dua jenderal yang masing-masing dari angkatan 87 dan 88 itu tampak berkonflik.
Menurutnya, ego mereka telah merusak tatanan hubungan junior dan senior di TNI.
Selain itu, ia mengatakan bahwa konflik tersebut dinilai cukup kerap terjadi, hingga permasalahan anak Jenderal Dudung yang tidak lulus karena umur dan tinggi badan.
"Apakah ini harus menjadi pertentangan pak? Yang kemudian mengorbankan TNI pak?" pungkasnya.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO
