Gubernur Ibukota Jakarta Anies Baswedan mendapat cacian setelah video yang disebarkan oleh akun Twitter @PiakRaden beredar luas.
Dari video tersebut, terlihat banyak pengendara yang jatuh tergelincir saat melewati kawasan Kota Tua yang belum lama ini baru selesai direvitalisasi.
Bukan tanpa alasan para pengendara jatuh dan tergelincir di area Kota Tua tersebut, melainkan karena hujan deras yang membuat jalanan menjadi begitu licin sehingga pengendara seperti berkendara di atas keramik.
Pada postingan tersebut terlihat berbagai komentar yang ditinggalkan oleh para netizen, dimulai dari yang serius menanggapi dan mencaci pemerintah hingga mencoba meluruskan kesalahan yang dilakukan para pengendara di video tersebut.
“Harus dibongkar ini mah, membahayakan apalagi dah masuk musim hujan,” tulis akun @Desto11879838.
“Wah jln itu berarti terlalu licin atau banyak yg mengandung minyak bahannya. Ini perlu di bongkar lagi biar ada anggaran lg yg bisa di buat kelebihan bayar,” tulis akun @Metdro2.
Baca Juga: Waduh, Anies Baswedan Diincar Karena Sebagai Oposisi Pemerintah? Simak Penjelasan Rocky Gerung!
Hallo Pak @aniesbaswedan kawasan kota tua anda sdh resmikan, kenapa pengendara pada berjatuhan disana pak..
— Raden Piak (@PiakRaden) September 9, 2022
Itu jalan nya pakai Aspal atau pakai keramik pak ????????#Revitalisasi#KotaTua#Dkijakarta pic.twitter.com/Y1GvGneq2U
Namun, selain komentar-komentar miring, ada juga komentar yang membela Anies.
“Pinter dikit bang, itu pedestrian utk pejalan kaki bukan utk kendaraan bermotor,” tulis akun @rezaindrayanto.
Dari sekian banyaknya komentar, komentar dari @rezaindrayanto benar adanya karena faktanya jalanan tersebut tidak seharusnya dilewati oleh para pengguna kendaraan pribadi.
Sebagai informasi, Kota Tua kini sudah diubah menjadi kawasan pedestrian dan tidak boleh lagi dilintasi kendaraan pribadi.
Terhitung sejak Februari 2021, Kota Tua sudah diubah menjadi Kawasan Rendah Emisi atau Low Emission Zone (LEZ).
Kebijakan LEZ dibuat oleh pemerintah sebagai upaya dalam menghasilkan kawasan yang ramah pejalan kaki sekaligus dalam mengurangi polusi dan emisi untuk meningkatkan kualitas udara mengingat DKI Jakarta menjadi salah satu penyumbang polusi terbesar.
Loh motor kan ndak boleh masuk LEZ kotatua? Ya karena itu kawasan rendah emisi, ya pavingnya diganti utk ramah pejalan dan BUKAN untuk ramah penghasil polusi.
— Elisa (@elisa_jkt) September 9, 2022
Ini berarti kalian melanggar aturan lalin dgn maksa masuk kawasan rendah emisi yg tertutup utk kend bermotor selain TJ? https://t.co/4Ob3mm29aV
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan