Seorang hacker yang menyebut dirinya dengan nama Bjorka bikin para pejabat tinggi di Indonesia pusing tujuh keliling.
Lewat aksi peretasan, Bjorka kemudian menyebarkan data pribadi dan dokumen penting milik pejabat dan instansi di Indonesia.
Aksi tersebut membuat akun twitter Bjorka akhirnya disuspended sejak Minggu (11/9/2022).
Tak diketahui pasti siapa sesungguhnya orang ini.
Namun, ada sejumlah petunjuk yang bisa membuat kita bisa mengira-ngira siapa sesungguhnya hacker yang mengaku tinggal di Warsawa, Polandia ini.
Sebelum akun twitternya disuspended, Bjorka mengaku punya hubungan dengan seseorang asal Indonesia yang tak pernah lagi bisa kembali sehubungan dengan Tragedi 1965.
Bjorka mengatakan, orang yang ia maksud tersebut sudah meninggal dunia pada 2021 silam.
Meskipun asal Indonesia, Bjorka menyebut data pribadi orang tersebut tidak akan bisa ditemukan di database Kementerian Luar Negeri RI.
Menurut Bjorka, sebelum meninggal dunia, orang dekatnya itu punya mimpi ingin kembali ke Indonesia dan memajukan sektor teknologi di negara asalnya.
Namun, apa daya, keinginan tersebut tak terwujud sampai orang tersebut akhirnya meninggal dunia.
Bjorka menyamakan nasib orang dekatnya itu dengan BJ Habibie, seorang insinyur penerbangan yang pernah menjabat sebagai Presiden Indonesia hanya sekitar setahun, yakni selama kurun waktu Mei 1998 hingga Oktober 1999.
"last year he just passed away. this old man has taken care of me since i was born. he wants to go back and do something with technology even though he sees how sad it is to be a habibie. he didn't have time to do it until he finally died peacefully," tulisnya.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024