Menu


Bukan Main, Jokowi Akan Lakukan Ini untuk Hadapi Ancaman dari Bjorka!

Bukan Main, Jokowi Akan Lakukan Ini untuk Hadapi Ancaman dari Bjorka!

Kredit Foto: Dok. Sekretariat Negara

Konten Jatim, Jakarta -

Setelah diam dan mengamati Bjorka dengan seluruh kebocoran data yang ia coba lakukan, Jokowi akhirnya mengambil langkah besar.

Sejak Senin (12/09/2022), Jokowi memutuskan untuk membuat Tim Khusus Respons Serangan Bjorka. Tim ini dibuat karena tindakan Bjorka sudah dianggap sebagai emergency.

Langkah ini tentunya membuat banyak warganet dibuat tertawa karena pada awalnya pemerintah sengaja diam dan tak mengambil banyak tindakan.

Baca Juga: Widih, Ngeri-ngeri! Orang Dekat Prabowo Sindir Jokowi yang Omongannya Gak Konsisten Soal Ini

Badan Intelijen Negara (BIN) pun ikut buka suara dan mengatakan bahwa klaim Bjorka atas 679 ribu surata dan dokumen Presiden Jokowi ialah suatu kebohongan.

Salah satu pengguna media sosial Twitter mulai mempertanyakan kontradiksi yang timbul dari berbagai pergerakan pemerintah.

“Kata BIN hoax, tp kenapa Jokowi bentuk tim khusus respon serangan Bjorka?” tulis akun @hipohan diakhiri dengan emoji tertawa.

Twit dari akun Lukman Simandjuntak pun mendapatkan atensi dari beberapa warganet yang merasa setuju akan pemikiran tersebut.

Tak sedikit warganet yang mengejek Jokowi serta BIN berkat kontradiksi dari keduanya.

“Wuih pake tim khusus pasti ada apa2nya atau apa adanya,” tulis akun @Najazi731.

Baca Juga: Waduh, Mantan TNI Ini Buka Suara! Benarkah Rezim Jokowi Timbulkan Pertumpahan Darah?

“Apa gunanya kementrian kominfo dan bssn? Masih bentuk tam tim lg,” tulis akun @Fatihjrs89.

“Gak kompak, slalu bgtu akibat kurang briefing,” tulis akun @ZPembayun.

DIketahui tim khusus tersebut merupakan penggabungan dari Badan Siber dan Sandi Nasional, Kominfo, Polri, dan Badan Intelijen Negara.

Baca Juga: Terungkap, Rocky Gerung Dulu Dukung Jokowi, Ternyata Ini yang Bikin Dia Berubah Jadi Benci Banget sama Presiden dan Para Pendukungnya

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan