Menu


Kader NU Ini Emosi Nahdliyin Dikait-kaitkan Sama Pembunuh Munir, Katanya: Kenapa Muhammadiyah Tidak Sekalian?

Kader NU Ini Emosi Nahdliyin Dikait-kaitkan Sama Pembunuh Munir, Katanya: Kenapa Muhammadiyah Tidak Sekalian?

Kredit Foto: Twitter @wan_almawardi7

Konten Jatim, Jakarta -

Nama Muchdi Purwopranjono kembali naik ke permukaan usai disinggung oleh Bjorka dalam kasus pembunuhan Munir.

Dalam sebuah thread yang membahas kehidupan Muchdi, dikatakan bahwa Muchdi merupakan anak dari seorang tokoh Masyumi lokal dan berasal dari keluarga Nahdliyin.

Seorang aktivis dari Nahdlatul Ulama (NU) Ayang Utriza Yakin terlihat tidak terima nama NU terseret dalam twit tersebut. Ia bahkan ikut menyeret organisasi Islam lainnya yang tidak disebutkan dalam kehidupan Muchdi.

Baca Juga: Terkuak! Bjorka Bongkar Pembunuhan Kasus Munir yang Tak Kunjung Usai, Berikut Faktanya

“Kenapa Muhamadiyyah tidak disebut sekalian? Muchdi PR ini pernah jadi calon Ketum PP Muhamadiyyah. Dia pernah jadi ketum Tapak Suci Muhamadiyyah & Kwarnas Pandu Hizbul Wathan Muhammadiyah. Maskdunya apa sebut Masyumi & Nahdliyyin?” tulisnya melalui akun @Ayang_Utriza.

Faktanya, Muchdi Purwopranjono memang bagian dari Muhammadiyah. Meskipun ia berasal dari tokoh di partai politik Islam dan berasal dari keluarga yang menganut paham NU, Muchdi merupakan guru besar pencak silat Tapak Suci Putera Muhammadiyah.

Muchdi juga sempat menjadi Ketua Kwarpus Pandu Hizbul Wathan. Dengan banyaknya rekam jejak Muchdi di dalam organisasi islam nonpemerintah, tak heran jika Ayang Utriza menyinggung Muhammadiyah.

Sementara itu, Muchdi kini kembali menjadi pembicaraan hangat publik dan terus dikaitkan dengan isu pembunuhan Munir meskipun namanya dinyatakan bebas bersih pada akhir tahun 2008 dan diperkuat pada tahun 2009.

Kasus yang telah kadaluwarsa sejak 7 September 2022 tersebut tetap dituntut banyak pihak untuk diusut kembali.

Baca Juga: Waduh, Pemerintah Akan Gagal Mengincar Bjorka Jika Melakukan Hal Ini

Tak sedikit yang mengajukan aksi demonstrasi agar Kejaksaan Agung dapat melakukan Peninjauan Kembali (PK) dan menjadikan kasus Munir sebagai pelanggaran HAM berat.

Menanggapi namanya yang kembali diseret rupanya juga membuat Muchdi geram. Ia mengatakan bahwa Bjorka hanyalah bentuk pengalihan isu dan serangan fajar untuk pemilu 2024 nanti.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024