“Main2lah ke Samosir. Sekalian kalian refreshing MATA dengan pemandangan Danau Toba agar OTAK jernih berpikir,” tulis akun tersebut.
Pemilik akun tersebut juga menyinggung daerah lainnya yang berhasil membangun masjid meskipun warga beragama tersebut hanya terdiri dari 3 persen dari keseluruhan jumlah populasi.
Diketahui bahwa awal mula polemik dari pembangunan gereja adalah surat kepemilikan tanah yang tiba-tiba ada ketika akan dilakukan pengukuran tanah oleh Badan Pertahanan Nasional (BPN).
Tak hanya itu, pihak panitia pembangunan pun sempat membagikan uang sebesar Rp1 juta rupiah ke masing-masing warga untuk mendapatkan dukungan, sedangkan para warga sendiri tidak tahu tujuan dari tanda tangan yang diminta oleh pihak panitia.
Selain itu, para warga yang menolak pembangunan menyebutkan bahwa pembangunan gereja di cilegon tersebut tidaklah terbuka karena pihak panitia tidak pernah mengatakan adanya pembangunan untuk rumah ibadah.
Masjid Nurul Islam, masjid yang KOKOH berdiri tanpa INTIMIDASI ditengah2 umat Kristen pulau SAMOSIR
— Jhon Sitorus (@Miduk17) September 13, 2022
Masjid ini bahkan awalnya dibangun dengan GOTONG ROYONG bersama warga setempat
Masjid ini selalu mendapat dukungan dari warga setempat meski jamaahnya hanya berjumlah ± 45 KK pic.twitter.com/qHO1d2134f
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO