Koordinator Forum Keamanan Siber dan Informasi (FORMASI) Gildas Deograt Lumy membuat pengakuan yang lebih mengejutkan dari permasalahan Bjorka.
Secara jelas, Gildas menyatakan bahwa Bjorka bukanlah dalang asli dibalik masalah peretasan data yang sudah dibicarakan selama beberapa minggu ini.
“Paling tidak untuk kasus yang 1,3 miliar data dia juga beli dari yang lain,” aku Gildas Deograt melalui podcast Deddy Corbuzier pada Rabu (14/09/2022).
Baca Juga: Bukanlah Soal Bjorka, Koordinator FORMASI Akui Timnya Tengah Mencari Sumber Peretasan di Dark Web
Begitu ditanya apakah kasus peretasan data tersebut sudah ditelusuri, Gildas pun dengan mantap menjawab bahwa pihaknya sudah menelusuri dengan baik.
Ia mengatakan bahwa bisnis di dalam dark web merupakan poin penting yang perlu diperhatikan untuk saat ini.
Tak hanya sekedar mencari dalang dibalik Bjorka, FORMASI juga perlu memahami terlebih dahulu model bisnis ekosistem yang ada di dalam web tersebut.
Gildas pun menjelaskan bahwa ada banyak bagian yang perlu timnya telusuri karena dibalik ekosistem tersebut tidak hanya dilakukan oleh satu orang.
“Jadi yang menemukan celah keamanan ada orang lain, yang mengeksploitasi orang lain, yang kemudian menggunakan akun mencuri data orang lain, yang menjual data orang lain. Itu secara umum ekosistemnya seperti itu,” terangnya.
Baca Juga: Waduh, Mungkinkah Hacker Bjorka Adalah 'Bentukan' Dari Pemerintah Untuk Mengalihkan Isu Ini?
Ia pun menjelaskan bahwa dark web bisa diibaratkan sebagai gunung es, di mana website tersebut diibaratkan sebagai bagian paling bawah dari gunung es.
“Isinya 90 persen itu penjahat atau aparat penegak hukum atau kami-kami yang ikut melakukan investigasi atau research terkait cyber security,” jelas Gildas.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan
