Menu


Kenapa Dudung Berani Membangkang Andika dan Menyuruh Anak Buahnya Intimidasi Effendi Simbolon? Bisa Jadi Karena Kesalahan Jokowi Soal Ini

Kenapa Dudung Berani Membangkang Andika dan Menyuruh Anak Buahnya Intimidasi Effendi Simbolon? Bisa Jadi Karena Kesalahan Jokowi Soal Ini

Kredit Foto: Tangkapan layar video sumber bebas

Konten Jatim, Jakarta -

KASAD Jenderal Dudung Abdurachman belakangan menjadi sorotan atas perangainya.

Baru-baru ini terkuak fakta bahwa banyaknya video anggota TNI AD yang marah-marah ke Effendi Simbolon merupakan perintah yang datang langsung dari Dudung Abdurachman sendiri.

Effendi Simbolon adalah anggota Komisi I DPR RI yang sempat menyoroti ketidakharmonisan Dudung dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa saat rapat dengar pendapat, 5 September.

Baca Juga: Respons 'Telat Mendidih' Para Prajurit TNI AD Atas Ucapan Effendi Simbolon yang Sampai Butuh 8 Hari Baru Bereaksi

Perangai Dudung yang memobilisasi anak buahnya untuk 'mengintimidasi' Effendi langsung dikritik sejumlah elemen masyarakat sipil.

Mereka menilai tindakan yang dilakukan Dudung tidak dibenarkan di era reformasi karena melecehkan supremasi sipil.

Dalam pandangan Rocky Gerung, apa yang kini terjadi di TNI tak terlepas dari kesalahan kebijakan Presiden Joko Widodo.

Rocky menyoroti adanya kesalahan dalam pengangkatan Panglima TNI pada proses rekrutmen yang mengaitkan pada kepentingan politik.

"Ini secara formal Presiden akan mengangkat Panglima, tetapi proses rekrutmen kepemimpinan itu jangan dikaitkan dengan kepentingan Presiden, kan ini kepentingan negara," ujar Rocky Gerung, dalam kanal Youtube miliknya, Kamis (15/9/2022).

Dalam pandangan Rocky, keadaan ekonomi politik saat ini menunjukkan bahwa posisi Jokowi sudah melemah.

Menurut Rocky, posisi Jokowi saat ini lebih sekadar sebagai simbol kepala negara sekaligus panglima tertinggi.

Dalam situasi Presiden yang sudah melemah, maka mulai muncul ambisi-ambisi dari para Jenderal yang merasa lebih kuat dan berhak.

Baca Juga: Andika vs Dudung Bukan yang Pertama, Inilah 2 Ketidakharmonisan Hubungan Panglima TNI dan KASAD yang juga Terjadi di Masa Lalu

Rocky mengatakan sebagai Presiden, Jokowi seharusnya memahami bahwa TNI adalah lembaga negara yang tidak boleh disusupi kepentingan politik karena bisa memunculkan persaingan antar sesama Jenderal.

"Biarkan TNI tumbuh dan rakyat tentu menginginkan seluruh kapasitas TNI itu hanya dipakai untuk melindungi negara, bukan untuk melindungi kekuasaan atau seorang politisi," tutupnya.

Baca Juga: Effendi Simbolon Nyindir TNI di 5 September, Kenapa Prajurit AD Baru Ramai Marah-marah di 13 September? Oh Ternyata Gegara Ini

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan