Menu


Innalillahi! Lebih dari 120 Orang Tewas Buntut Kerusuhan Usai Laga Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang

Innalillahi! Lebih dari 120 Orang Tewas Buntut Kerusuhan Usai Laga Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang

Kredit Foto: Antara

Konten Jatim, Jakarta -

Pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Malang menyebut sampai sejauh ini sudah lebih dari 120 orang tewas buntut kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022).

Kericuhan terjadi usai laga lanjutan Liga 1 yang mempertemukan Arema vs Persebaya Surabaya.

Mempertemukan dua musuh bebuyutan, laga Arema vs Persebaya berakhir dengan skor 3-2 untuk tim tamu.

Baca Juga: Kejutan, Sirkuit Mandalika Tak Lagi Helat MotoGP pada Maret di Musim 2023!

Tak terima tim kesayangannya kalah dari musuh bebuyutan di kandang sendiri, Aremania pun mengamuk.

Usai laga, mereka langsung merangsek ke dalam lapangan dan merusak objek apapun yang mereka temui.

Pemain Persebaya sendiri langsung meninggalkan lapangan dan Stadion Kanjuruhan menggunakan empat mobil rantis milik Polri.

Di sisi lain, beberapa pemain Arema FC yang masih di lapangan lantas diserbu pemain.

Kerusuhan tersebut semakin membesar adanya sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya. Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut.


Ada kobaran api pada sejumlah titik di dalam stadion tersebut. Terlihat dua unit mobil polisi yang salah satunya adalah mobil K9 dibakar. Sementara satu mobil lainnya rusak parah dengan kaca pecah dan dalam posisi miring di bagian selatan tribun VIP.

Dengan jumlah petugas keamanan yang tidak sebanding dengan jumlah ribuan suporter Arema FC tersebut, petugas kemudian menembakkan gas air mata di dalam lapangan. Tembakan gas air mata itu membuat banyak suporter pingsan dan sulit bernafas.

Banyaknya suporter yang pingsan, membuat kepanikan di area stadion. Banyaknya suporter yang membutuhkan bantuan medis tersebut tidak sebanding dengan jumlah tenaga medis yang disiagakan di Stadion Kanjuruhan.

Para suporter banyak yang mengeluh sesak nafas terkena gas air mata dan terinjak-injak saat berusaha meninggalkan tribun stadion. Para suporter tersebut panik dan akhirnya berhamburan.

Baca Juga: Wadaw, Biasanya Cuma Seksi Doang, di Postingan Ini Tante Sisca Benar-benar Nyaris Bugil Tanpa Sehelai Benang!

Pada Minggu menjelang tengah malam, Kepala Dinkes Kabupaten Malang, Wiyanto Wijoyo mengatakan, lebih dari 120 orang tewas.

Dinkes Kab Malang masih mendata jumlah korban luka yang terdapat di tiga rumah sakit kota dan kabupaten Malang.

"Mereka meninggal karena chaos, berdesak-desakan, terinjak-injak dan sesak napas"," ucap Wiyanto.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO