Menu


PSI Gembar-gembor Anti Politik Identitas, Eh Malah Bikin Cover Majalah Ganjar Lagi Ibadah

PSI Gembar-gembor Anti Politik Identitas, Eh Malah Bikin Cover Majalah Ganjar Lagi Ibadah

Kredit Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

Konten Jatim, Surabaya -

Baru-baru ini Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ramai menerima hujatan warganet.

Hujatan itu berawal dari terbitnya majalah internal partai yang sampulnya menunjukkan foto Ganjar Pranowo sedang salat.

Dalam foto tersebut, tampak Gubernur Jawa Tengah itu mengenakan peci hitam, pandangannya mengarah ke tempat sujud.

Sementara itu, tampak pula foto Yenny Wahid terlihat tersenyum sembari mengenakan kerudung.

Baca Juga: Calon Pendamping Harus yang Sehati, Dibandingin AHY, Anies Malah Punya Chemistry yang Kuat Sama Bapak-bapak Satu Ini

Alih-alih mendapatkan apresiasi dan pujian, sampul majalah itu malah mendapat makian.

Jurnalis Senior Hersubeno Arief dan Agi Betha berbincang melalui kanal YouTube Of The Record yang tayang Senin (31/10/2022) membahas masalah sampul majalah itu.

Agi Betha mengatakan penyebab munculnya beragam hujatan itu lantaran PSI sendiri tak pernah konsisten menyuarakan argumen partai, khususnya soal politik identitas.

Kenyataannya, mereka selalu getol menyatakan anti terhadap politik yang bernuansa politisasi agama dan semacamnya.

“PSI selalu menggembar-gemborkan bahwa dia sama sekali tdk mau ada politik identitas, terutama untuk pilpres nanti, tapi justru dia tiba-tiba mengusung politik identitas,” ujar Agi.

Baca Juga: Jadi Gubernur DKI Jaakrta Jauh Lebih Sulit Dibandingin Gubernur Jawa Tengah, Pengamat Sindir Pencapaian Anies dan Ganjar?

“Dan ternyata di sini dia mengusung ini, gambar Pak Ganjar sedang solat, dan judulnya solidaritas Ganjar dan Wenny untuk Indonesia, harusnya Identitas Ganjar untuk Indonesia ya,” imbuhnya.

Hersubeno menyetujui apa yang disampaikan rekannya. Menurutnya, justru yang dilakukan PSI termasuk mempolitisasi agama pejabat.

Selanjutnya, Agi melempar dua orang contoh kader PSI yang melawan pernyataan tegas dari partainya sendiri.

Contoh yang Ia tunjukkan itu di antaranya Giring Nidji. Giring Nidji yang disebut tak memiliki gelar sarjana, justru menyebut dirinya sendiri bergelar haji.

Sementara contoh lainnya adalah salah seorang host kanal YouTube konten politik saat mencalonkan dirinya sebagai kandidat legislatif di Riau.

Dalam kesehariannya, Agi menyebut wanita itu tak mengenakan kerudung, namun setelah ‘nyalon’, Ia malah mendadak berkerudung.

“Itu foto resmi dia sebagai caleg. Artinya, itu identitas dia yang ada di KPU, sementara biasanya dia tidak berkerudung, jadi sedang menyamar,” ucapnya.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024