Pengamat politik Refly Harun mengundang pengamat politik M Qodari untuk berbincang mengenai kondisi perpolitikan tanah air saat ini.
Keduanya membicarakan mengenai polarisasi yang akhir-akhir ini marak terjadi akibat adanya istilah cebong dan kampret.
Dalam perbincangan Refly dengan Direktur Eksekutif Indo Barometer itu, Refly menanyakan kesehatan politik Indonesia ke depan ini baiknya seperti apa.
M Qodari kemudian menjawab bahwa dia paling khawatir pada mekanisme pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) harus 50 persen plus 1.
"Oke, jadi begini. Sebuah sistem itu kan banyak variabelnya, seperti bangunan itu ada banyak tiangnya. Kalau saya yang paling khawatir sebetulnya, kalau ditanya ya mana yang penting itu ya nomer satu itu adalah persyaratan pemenang Pilpres itu harus 50 persen (plus 1)." ujar pria berusia 49 tahun itu dalam kanal YouTube Refly Harun yang berjudul "NGERI! QODARI JAMIN CEBONG-KAMPRET AKAN TETAP ADA MESKI PRESIDENTIAL THRESHOLD HILANG? MASA SIH?!".
Lebih lanjut, Qodari menginginkan sistemnya simple majority saja dan bukan absolute majority.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan