“Harus pakai helm, biar aman,” ujar polisi yang berdiri di bahu jalan sambil sesekali menepuk pundak si pelajar.
Meski sudah diberikan nasihat supaya turun dan memberi keterangan, pelajar itu masih terus menolak jika dirinya salah. Ia malah menantang sang polisi.
“Saiki ngene, tak takoki, helm iso pecah opo ora? tonggoku nggae helm yo mati, layo uwes podo ae lho, pengaman opo? podo ae gawe bongko (Sekarang begini, saya tanya, helm bisa pecah nggak? tetangga saya pakai helm ya mati, ya sudah sama saja, pengaman apanya? sama saja pakai ya mati),” ucapnya.
Menjawab ucapan pelajar yang belum diketahui identitasnya itu, sang polisi masih tak menegang. Ia berujar supaya pelajar itu mau turun dan segera mengambil helmnya.
“Kalau berkendara tetap harus bawa helm, ini dicatet dulu, nanti suruh ibunya ambil helmnya,” ujar polisi yang diketahui bernama Yanu.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO
