Pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda menyindir para kaum penolak gereja. Ia mengaitkannya dengan bunyi Surat Al Hujurat ayat 13 seperti yang dilantunkan oleh Ghanim Al Muftah dalam pembukaan Piala Dunia Qatar 2022, Minggu (20/11) malam.
Ia juga mengatakan sepakat dengan pesan moral yang disampaikan Aktor Hollywood Morgan Freeman. Saat itu, Morgan dan Ghanim keduanya sama-sama menjadi duta Piala Dunia 2022.
Melalui unggahannya di instagram pada Senin (21/11/2022), Abu Janda menyayangkan pesan tersirat dalam ayat tersebut tidak pernah dipahami oleh para pelaku intoleran.
“Pesan bagus @morganfreeman bersama ghanim al muftah @g_almuftah (penyandang disabilitas) di pembukaan piala dunia Qatar tadi malam.. ghanim membaca Al-Hujurat ayat 13,” tulis Abu Janda dalam keterangan yang menyertai unggahan videonya.
Pelaku intoleran itu ia tujukan kepada mereka yang hanya mengagungkan Islam di atas agama lainnya. Ia turut menyinggung adanya pihak yang menolak pembangunan tempat ibadah agama lain.
View this post on Instagram
Pendukung Jokowi garis keras itu dengan tegas juga menyebut bahwa seharusnya manusia bisa memandang perbedaan sebagai penerimaan.
Tanpa ragu, Abu Janda menandai akun instagram pribadi milik Wali Kota Cilegon, Helldy Agustian.
Bukan tanpa sebab ia menandai akun milik Helldy. Abu Janda tampaknya memang berniat menyindir aksi Helldy yang sempat menandatangani petisi penolakan pembangunan gereja di lingkungannya beberapa waktu belakangan.
“sebuah ayat di Al-Quran yang tidak pernah dipahami oleh manusia2 intoleran yang suka menolak gereja dibangun di negeri ini.. yakni menerima perbedaan adalah mandat dari Allah SWT.. tapi mereka tidak pernah mengerti ayat ini, hepi monday gaes,” tulisnya.
Diketahui, aksi pendatanganan petisi yang dilakukan Helldy beberapa waktu lalu itu, disebut-sebut karena menuruti keinginan warganya.
Selain itu, Helldy dalam beberapa kesempatan juga mengaku bahwa tindakannya itu sudah disepakati oleh para anggota dan pimpinan DPRD Kota Cilegon.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO