Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjemput Puan Maharani yang tiba di Bandara Adi Soemarno, Solo pada Senin (21/11/2022) siang. Diketahui, Puan akan menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).
Momen itu diunggah melalui akun instagram pribadi Ganjar Pranowo di hari yang sama. Melalui keterangannya dalam unggahan itu, Ganjar menyebut jika Puan akan menjadi salah satu pemateri Munas XVII
“Menjemput Mbak Puan Maharani yang akan menyampaikan materi tentang resesi dan tantangan global di Munas Hipmi,” tulis Ganjar menyertai unggahannya.
Tak hanya Ganjar, setelah turun dari Pesawat Lion Air, Puan langsung disambut Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Tampak dalam video itu, Ganjar dan Puan mengenakan batik yang sama.
Saat akan bertolak dari bandara menuju lokasi Munas, Ganjar menanyakan kepastian lokasi pertama yang akan dituju Ketua DPR RI itu.
“Mbak, langsung ke lokasi ya (Munas HIPMI)?” tanya Ganjar.
“Mas juga kan? HIPMI juga?” jawab Puan dari dalam mobil, sementara pintunya sudah tertutup.
Karena sama-sama mengenakan batik yang sama, lantas, Puan menanyai Ganjar. Ia meminta jawaban apakah sang Gubernur Jawa Tengah itu anggota HIPMI.
“Mas anggota HIPMI? Kok dapet seragam?,” tanyanya.
Ganjar mendekat ke mobil yang membawa Puan, menyahut bahwa dirinya bukan anggota HIPMI, melainkan berlaku sebagai tuan rumah diselenggarakannya Munas HIPMI.
“Cuman dapet seragam, karena tuan rumah,” ujarnya.
Diketahui, agenda utama Munas ke-XVII itu adalah pemilihan Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI periode 2022-2025.
Joko Widodo turut hadir dalam acara tersebut. Tak hanya itu, pendamping presiden lainnya yang juga datang, antara lain Teten Masduki Menteri Koperasi dan UKM, Erick Thohir Menteri BUMN, serta Bahlil Lahadalia Menteri Investasi.
Untuk informasi, sebelum menjabat sebagai seorang kepala daerah dan presiden, Jokowi yang berlatar belakang pengusaha pernah tercatat sebagai Kader HIPMI.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO