Bukan komika atau pelawak kondang, kali ini Bahlil Lahadalia yang menjadi pemantik gelak tawa di panggung Musyawarah Nasional (Munas) HIPMI XVII. Pada momennya untuk mengisi stand up comedy, ia meyindir pencapresan pada Pilpres 2024.
Ketua DPR RI Puan Maharani dan Ganjar Pranowo menjadi sasaran empuk Bahlil. Apalagi, keduanya duduk dalam satu partai dan digadang akan menjadi Capres. Saat itu keduanya duduk di barisan kursi paling depan, berjejer dengan Presiden Jokowi.
Menteri Investasi itu mengatakan, meski sudah punya tiket partai, namun Puan tampak masih belum berani untuk melangkah lebih awal.
Baca Juga: Jemput Puan di Bandara, Ganjar Malah Ditanyai soal Ini Samasi Tuan Putri
“Satu-satunya Capres yang sudah punya tiket partai hanya Mbak Puan, cuman ada masalah, ciri anak muda itu kan harus ada keberanian, kita tunggu kapan deklarasinya,” ucapnya pada Senin (21/11/2022).
Sama halnya dengan Puan, Ganjar yang hingga saat ini belum menunjukkan sinyal dukungan dari partainya, PDI Perjuangan (PDIP) juga diserang oleh Bahlil.
“Pak Ganjar, panggung presiden hari ini bergetar, ada dua soalnya, mbak Puan sama Pak Ganjar, tapi tadi saya lihat pak ganjar dan Mbak Puan jalan berbarengan, insyaallah satu mobil nanti Pak,” ujarnya.
Poin menarik yang disampaikan Bahlil dalam panggung stand up-nya. Kepala BPKM itu menyindir satu sosok yang dinilainya menjadi satu calon potensial yang mampu mengalahkan Ganjar dan Puan. Ia adalah Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Katanya, Gibran memiliki masa depan yang potensial untuk menjadi Capres untuk menggantikan sang ayah. Bahlil menyebut jika bakal ada kemungkinan putra sulung Presiden Jokowi itu bisa menjegal kawan mainnya pada Pilpres di beberapa periode ke depan.
“Pak Wali Kota, Mas Gibran, nah ini harus hati-hati. Sekarang kan ada pemimpin masa sekarang, lampau, dan masa depan,” sindirnya.
Apalagi, perjalanan karier politik Gibran hampir menyamai karier Jokowi. Keduanya sama-sama berawal dari pengusaha kemudian menjadi seorang kepala daerah.
Lantas, hal itu membuat Bahlil menyebut para kandidat Capres harus lebih berhati-hati. Katanya, justru yang mengkhawatirkan adalah potensi Gibran si anak presiden itu.
“Ini bahaya juga, ini salah maen Bang Erick, lewat juga ini tikungan. Ini bahaya, Pak Gub (Ganjar), Mbak Puan, hati-hati barang ini, saya gak sekolah politik tapi penciumannya ada sedikit ada lah kira-kira,” ujarnya.
“Saya yakin Mas Gibran ke depan akan menjadi tokoh yang matang karena berproses dari bawah,” pungkasnya.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024
