Menu


Abu Janda Ejek Pemuja UAS sebagai Kaum yang Otaknya Error, Alasannya Karena...

Abu Janda Ejek Pemuja UAS sebagai Kaum yang Otaknya Error, Alasannya Karena...

Kredit Foto: Instagram/ustadzabdulsomad_official

Konten Jatim, Surabaya -

Pegiat media sosial Permadi Arya atau Abu Janda menyebut para pendukung Ustadz Abdul Somad atau UAS sebagai kaum yang otaknya error.

Bukan tanpa sebab, Abu Janda mengatai mereka berotak error karena tidak bisa mentoleransi aturan negara setempat.

Katanya, perlakuan orang Indonesia kepada Qatar dan Singapura soal aturan larangan tampak berbeda drastis.

Baca Juga: Awalnya Mikir Negatif ke UAS Gak Taunya Malah Deket, DanielBilang Udah Dapet Petunjuk dari…

Saat Pemerintah Qatar melarang penggunaan simbol pelangi di helatan Piala Dunia baru-baru ini, netizen Indonesia ramai memujinya dengan alasan untuk menghormati tuan rumah.

“Waktu Qatar melarang simbol pelangi di event Piala Dunia, di sini ramai memuji Qatar dengan argumen ‘hormati tuan rumah’,” ucap Abu Janda melalui video singkatnya di Instagram, Kamis (24/11/2022).

Namun respon yang diberikan terhadap Singapura justru sebaliknya. Netizen Indonesia ramai menghujat Pemerintah Singapura karena melarang Abdul Somad masuk ke negeranya.

“Tapi waktu Abdul Somad dilarang masuk ke Singapura kenapa mereka tidak bisa memuji Singapura dengan argument sama ‘hormati aturan tuan rumah dong,” sambungnya.

Karenanya, pembenci Anies Baswedan itu menyebut mereka sebagai kaum yang otaknya error.

“Kenapa? karena mereka otaknya error,” ujarnya.

Baca Juga: Diomongin karena Deket sama UAS, Ternyata Begini AlasanDaniel dan Awal Mula Mereka Kenalan: UAS Itu Sempurna!

Diketahui, alasan di balik pelarangan Abdul Somad masuk Singapura adalah karena ia sering menyebarkan ajaran ekstremis dan segregasi.

Sementara Singapura sendiri dikenal sebagai negara yang kental dengan multi ras dan multi agama.

Selain itu, Pemerintah Singapura juga menganggap Abdul Somad pernah melontarkan pernyataan yang bersifat merendahkan agama lain melalui ceramah-ceramahnya.

Tak hanya di Singapura, ia juga sempat ditolak masuk Timor Leste dan Hong Kong beberapa tahun silam.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO