Asisten Rumah Tangga (ART) Ferdy Sambo Kodir menceritakan ekspresi wajah Ferdy Sambo setelah Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J tewas terbunuh.
Kodir dihadirkan sebagai saksi untuk kasus obstruction of justice terkait pembunuhan berencana Brigadir J.
Ketika Kodir mendapat pertanyaan dari majelis hakim terkait ekspresi Ferdy Sambo setelah menembak Brigadir J hingga tewas.
Kodir mengaku ketika dia melihat Ferdy Sambo seperti menangis ketika memanggil mantan Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan Ridwan Soplanit.
"Terus tadi kan saudara melihat si FS untuk dipanggilkan Ridwan Soplanit?" tanya Hakim.
"Untuk apa dipanggil kan ada dia sebutkan kepada saudara?" tambahnya.
"Saya kurang tahu Yang Mulia, nggak disebutkan," jawab Kodir.
Kemudian hakim bertanya kembali pada Kodir soal ekspresi wajah Ferdy Sambo merah seperti habis menangis.
"Bagaimana wajahnya saudara lihat wajahnya FS pada waktu itu?," kata Hakim.
"Seperti menangis, matanya merah tapi keluar air matanya juga," ucap Kodir.
Lalu, Hakim bertanya kembali apakah Kodir mencari tahu penyebab ekspresi wajah Ferdy Sambo seperti habis menangis.
Kemudian, Kodir mengatakan bahwa ia tidak berani bertanya kepada Ferdy Sambo. Karena menurutnya ia takut dianggap tidak sopan.
"Saudara tidak nanya?" tanya Hakim.
"Tidak berani," jawab Kodir.
"Kenapa tidak berani?," tanya Hakim sekali lagi.
Selanjutnya, Hakim bertanya kembali pada Kodir apakah ia mencari tahu dari para ajudan Ferdy Sambo yang lain sebenarnya apa yang terjadi dari kejadian tersebut.
Apalagi Ferdy Sambo sampai mengeluarkan air mata hingga matanya menjadi merah.
"Kepada yang lain saudara tidak tanya, ada apa suara tembakan terjadi?," tambah Hakim.
"Siap tidak," kata Kodir.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan