Adanya perbedaan penghitungan stok beras antara Badan Pusat Statistik (BPS) - Kementerian Pertanian (Kementan) dengan Bulog – Badan Pangan Nasional (Bapanas) menjadi perdebatan.
Masalah data dan angka cadangan beras nasional diantara lembaga-lembaga yang mengurusi kebutuhan beras nasional masih tetap simpang siur.
Kementan sendiri menggunakan perhitungan BPS berdasarkan data dari produksi gabah atau beras secara nasional.
Di samping itu, Bulog sebagai lembaga penyanggah harga beras yang mengupayakan agar tetap ramah rakyat kecil mengtakan stok beras mereka makin menipis.
Selanjutnya, muncul rencana impor beras untuk memenuhi kebutuhan stok beras nasional.
Menurut keterangan tertulis, data stok cadangan di gudang Bulog semakin menipis 594.856 ton. Diantra seluruhnya yaitu terdiri dari 426.573 ton cadangan beras pemerintah (CBP dan 168.283 ton beras komersil.
Jumlah beras CBP itu masih jauh dari yang dibutuhkan yaitu besar 1,2 juta ton.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan