Kabar tewasnya satu keluarga di Magelang karena diracuni oleh anak keduanya, Dhio Daffa Syahdilla (22) menjadi perhatian hingga saat ini.
Dari dugaan sementara, Dhio diketahui membunuh keluarganya dengan racun arsenik atau senyawa yang biasa digunakan dalam industri pertambangan hingga pestisida.
Namun, dugaan ini akhirnya dibantah dengan penemuan baru yang diungkapkan oleh pihak kepolisian.
Setelah dilakukan pemeriksaan, Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Jawa Tengah menyatakan bahwa racun arsenik tidak ditemukan di tubuh para korban yang tewas.
Mereka justru menemukan racun yang dikenali masyarakat karena tingkat bahayanya yang cukup tinggi, yakni racun sianida.
Penemuan sianida ini pun telah dikonfirmasi sesuai dengan hasil pemeriksaan yang keluar di laboratorium forensik.
Sayangnya, belum diketahui jumlah kandungan sianida yang digunakan untuk membunuh para korban karena larutannya sudah banyak meresap ke tubuh para korban.
Satu hal yang bisa diyakini oleh pihak Biddokkes dari hasil pemeriksaan, Dhio memasukkan sianida dengan takaran yang tidak sedikit.
Setelah penemuan tersebut, Dhio kembali dimintai keterangan oleh pihak kepolisian. Pelaku pembunuhan itu pun mengakui bahwa ia benar memasukkan sianida dalam takaran yang banyak.
Dhio diketahui memasukkan sekita dua sendok sianida ke masing-masing minuman para korban, yakni kopi dan es teh.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO