Dalam keterangannya, Sigit menerangkan para siswa rela berpanas-panasan di pelataran sekolah.
“Di hari sepanas ini siswa-siswa dari SDN Pondok Cina 1 yg direlokasi ke SDN Pondok Cina 5 harus belajar di pelataran sekolah,” tulisnya.
Di hari sepanas ini siswa-siswa dari SDN Pondok Cina 1 yg direlokasi ke SDN Pondok Cina 5 harus belajar di pelataran sekolah. Padahal jumlah kelas sangat memadai di SDN Pondok Cina 1.
Ini yg disebut Pemkot Depok lebih nyaman dan aman untuk anak-anak?@Kemdikbud_RI @ridwankamil pic.twitter.com/SY0LrmJBjb— Sigit Widodo (@sigitwid) December 1, 2022
Ia menyayangkan tindakan yang diambil Pemkot Depok. Padahal, lanjutnya, jumlah ruang kelas di Pondok Cina 1 masih sangat memadai jika dibandingkan harus dilebur ke SDN Pondok Cina 3 atau SDN Pondok Cina 5.
Baca Juga: Wkwkwk! Pamer Lagi Ngobrol Sama Mayjen TNI, Eh Musni UmarMalah Diketawain Soal ‘Jembut’ Lagi
Sigit pun menyindir gembar-gembor Kota Depok yang dinobatkan sebagai kota ramah anak, nyatanya, yang terjadi justru sebaliknya.
“Padahal jumlah kelas sangat memadai di SDN Pondok Cina 1. Ini yg disebut Pemkot Depok lebih nyaman dan aman untuk anak-anak?,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, orang tua murid SDN Pondok Cina 1, Beji, Depok mengeluhkan relokasi kegiatan belajar mengajar anak-anaknya dilebur ke sekolah lain sebagai imbas pengalihfungsian lahan sekolah menjadi masjid.
Perwakilan wali murid tak masalah dengan pengalihfungsian lahan tersebut menjadi sebuah masjid. Namun, mereka menolak anak-anaknya harus dilebur ke sekolah lain.
Melalui surat dari Dinas Pendidikan Kota Depok, nantinya sebanyak 362 siswa akan ditempatkan di dua sekolah yang berbeda.
Untuk murid kelas 1, 2, dan 6 dipindahkan ke SDN Pondok Cina 5. Sementara itu untuk kelas 3, 4, dan 5 akan dipindahkan ke SDN Pondok Cina 3.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan