Menu


Ditemukan Meninggal Dunia di Basement Hotel Bidakara, Ini Riwayat Penyakit yang Pernah Diderita Ferry Mursyidan

Ditemukan Meninggal Dunia di Basement Hotel Bidakara, Ini Riwayat Penyakit yang Pernah Diderita Ferry Mursyidan

Kredit Foto: Instagram @ariefrosyid.id

Konten Jatim, Jakarta -

Eks Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Ferry Mursyidan Baldan ditemukan meninggal dunia di basement Hotel Bidakara, yang ditemukan pada Jumat (2/12) siang.

Menurut keterangan polisi, Ferry Mursyidan memiliki riwayat penyakit hipertensi, gula, dan diabetes.

Hal ini seperti penuturan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan.

Baca Juga: Kronologis Ferry Mursyidan Baldan Ditemukan Meninggal Dunia: Sejak Kamis Siang Tak Bisa Dikontak

"Menurut keterangan saksi, korban ada riwayat penyakit hipertensi, gula, dan diabetes," ujar Endra Zulpan pada Jumat (2/12).

Namun hingga kini, penyebab pasti dari kematian pria 61 tahun tersebut masih belum diketahui.

Diketahui, sebelumnya Ferry datang ke Hotel Bidakara pada Kamis (1/12) dalam rangka menghadiri kegiatan Palang Merah Indonesia (PMI).

Acara tersebut berlangsung dari pagi hingga siang hari.

Berdasarkan keterangan polisi, Ferry Mursyidan sudah tidak bisa dikontak sejak Kamis siang.

Pihak keluarga kemudian langsung mendatangi Hotel Bidakara pada hari Jumat sekitar pukul 12.30 WIB guna mencari keberadaan Ferry.

Ferry kemudian ditemukan telah meninggal dunia di dalam mobilnya.

Baca Juga: Profil Ferry Mursyidan, Menteri ATR/BPN yang Pernah Menjabat di Kabinet Kerja Jokowi

Sebelumnya, berita duka soal meninggalnya Ferry Mursyidan ini diketahui dari unggahan mantan Ketua Umum PB HMI Arief Rosyid di akun Instagram pribadinya @ariefrosyid.id.

"Innalillahi wainnailaihi raji'un. Telah berpulang kerahmatullah Kanda Ferry Mursyidan Baldan (Ketum PB HMI 1990-1992), pada hari ini di Jakarta. Allahummaghfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fu'anhu. Semoga diampuni segala dosa2nya," tulis Arief Rosyid.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO