Panda Nababan merupakan salah satu politikus senior yang sedang hangat diperbincangkan masyarakat karena telah membocorkan sejumlah hal terkait seluk-beluk politik Indonesia ketika dirinya berbicara di Kanal YouTube Total Politik.
Dalam kanal tersebut, Panda Nababan menceritakan banyak hal terkait mulai dari sosok pilihan Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai calon presiden (Capres) di periode mendatang, sampai kedekatan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Baca Juga: Panda Nababan Akui Anies dan JK Cukup Dekat: Saya Saksi Hidupnya
Pernyataan Panda Nababan akan topik tersebut tentunya membawa perspektif baru kepada masyarakat, mengingat bahwa mayoritas dari mereka selama ini hanya bisa menduga-duga. Ucapan Panda Nababan selaku politikus senior bisa jadi membenarkan atau menyalahkan dugaan masyarakat selama ini.
Sosok Panda Nababan yang memiliki nama asli Pandapotan Maruli Asi Nababan ini memang sudah lama sekali beredar dalam perpolitikan Indonesia. Pria kelahiran Tapanuli, 13 Februari 1944 ini sudah menjadi bagian dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI), yang kini berganti nama menjadi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sejak 1993.
Baca Juga: Panda Nababan Beberkan Kedekatan Anies Baswedan dan Jusuf Kalla: Itu Faktanya Kok
Terhitung juga sejak 1999 sampai 2012, Panda Nababan terdaftar sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang berhasil terpilih dalam 3 periode berbeda, mulai dari Kotamadya Bekasi pada 1999 sampai 2004, Provinsi Jawa Barat pada 2004 sampai 2009 dan Sumatera Utara pada 2009 sampai 2012.
Sebelum menjadi politikus, Panda Nababan ternyata merupakan jurnalis media Sinar Harapan sejak 1969 sampai 1970, sebelum akhirnya diangkat menjadi redaktur di media tersebut sampai dari 1970 sampai 1989. Panda Nababan juga sempat menjadi Kepala Litbang Media Indonesia pada 1988 sampai 1989.
Kepiawaiannya sebagai jurnalis sudah didukung dari pendidikan yang dia ambil ketika bersekolah di Perguruan Tinggi Publisistik dari 1968 sampai 1969 serta Jurnalistik NRC Handelsblaad di Rotterdam tahun 1979, setelah sebelumnya berkuliah di Universitas HKBP Nommensen di Pematangsiantar tahun 1963 dan melanjutkan Universitas Bung Karno pada 1966.
Baca Juga: Panda Nababan Akui Soeharto Pelihara Isu PKI: Enggak Heran Dikaitkan Dengan PDIP
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024
