Menu


Stratovolcano, Bentuk Gunung Semeru Yang Membuatnya Lebih Berbahaya Saat Meletus

Stratovolcano, Bentuk Gunung Semeru Yang Membuatnya Lebih Berbahaya Saat Meletus

Kredit Foto: Kominfo Jatim

Oleh sebab itu, lava yang mengalir dari stratovolcano biasanya dingin dan mengeras sebelum menyebar jauh karena viskositas tinggi. Magma yang membentuk lava ini mengandung silika tingkat menengah hingga tinggi.

Stratovolcano umumnya berada di zona subduksi, membentuk rantai sepanjang batas lempeng tektonik, di mana kerak samudera yang diambil di bawah kerak benua atau lempeng samudera. Letusan gunung jenis stratovolcano dapat dianalogikan seperti membuka minuman bersoda.

Baca Juga: Profil Thoriqul Haq, Bupati Lumajang Yang 2 Kali Hadapi Gunung Semeru Meletus

Setelah memasuki volume kritis dari magma dan gas terakumulasi, hambatan disediakan oleh kerucut vulkanik diatasi, letusan akan terjadi secara tiba-tiba. Letusan yang terjadi secara tiba-tiba inilah yang membuat stratovolcano lebih membahayakan dibandingkan bentuk gunung api lain.

Sudah ada beberapa contoh dari letusan stratovolcano yang menyebabkan perubahan masif pada iklim dunia. Salah satu peristiwa paling mematikan dari erupsi gunung api jenis stratovolcano adalah letusan Gunung Tambora yang menyebabkan penurunan suhu global dan hilangnya musim panas.

Baca Juga: Selain Gunung Semeru, Berikut Daftar Gunung Api di Jawa Timur

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan

Tampilkan Semua Halaman

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Republika.